SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa di SDN Tepus 2 harus belajar sendiri di balai dusun karena guru yang biasa mengajar telah dipindah ke sekolah lain. Senin (29/8/2022). - Istimewa/warga Tepus

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Sejumlah murid SD Negeri Tepus 2, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, kini hanya bisa pasrah. Saat ini, tidak ada guru yang mengajar para peserta didik di sekolah tersebut.

Mirisnya lagi, mereka kini tidak belajar di ruang kelas, tetapi belajar di balai dusun setempat. Hal ini setelah gedung sekolah mereka terdampak pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Tidak ada guru yang mengajar para murid itu terlihat pada Senin (29/8/2022). Padahal para murid sudah berada di balai dusun setempat untuk belajar. Balai dusun ini menjadi lokasi belajar darurat setelah sekolah tersebut dirobohkan untuk pembangunan JJLS pada 2021 lalu.

Wali murid pun terpaksa menunggui anak-anak itu untuk  belajar seadanya karena tidak adanya guru yang mengajar.

Baca Juga: Terungkap! Ini 2 Motif Pengeroyokan Suporter PSS Sleman hingga Meninggal

Seorang wali murid, Yatmi, mengatakan anaknya masuk sekolah seperti biasa. Namun, setibanya di balai dusun tidak ada kegiatan belajar seperti yang sudah-sudah.

“Jadi hanya duduk-duduk saja dan buka buku pelajaran sendiri,” katanya kepada wartawan, Senin (29/8/2022).

Dia menuturkan sejak muncul wacana regrouping, nasib siswa di SDN Tepus 2 mengalami ketidakpastian. Terlebih seusai pembongkaran sekolah untuk JJLS sampai sekarang tidak dibangungkan sekolah pengganti.

“Memang tujuannya di-regrouping. Tetapi, warga menolak karena sekolah lain jaraknya jauh,” katanya.

Baca Juga: 12 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Pengeroyokan Suporter PSS Sleman

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Joko, wali murid lainnya di SDN Tepus 2. Menurut dia, upaya mencari informasi terkait dengan ketidakhadiran guru sudah dicari dan ada kabar sudah dipindah ke sekolah lain.

“Ada tiga tempat untuk sekolah darurat. Guru di dua tempat sudah dipindahkan, sedangkan satunya masih dalam proses pindah,” kata Joko.

Dia berharap kepada Pemkab Gunungkidul agar segera dibangunkan sekolah pengganti karena menolak adanya penggabungan dengan SD lain di Tepus.

“Warga minta dibuatkan sekolah baru. sedangkan pihak kalurahan juga sudah menyiapkan tempat untuk pembangunan,” katanya.

Proses Regrouping

Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul, Winarno, mengatakan proses regrouping SDN 2 Tepus terus berlanjut. Dia mengaku proses penggabungan seharusnya dilakukan sejak 11 Juli 2022, tetapi ada dispensasi hingga 31 Agustus.

Baca Juga: Diduga Kelelahan, Peziarah Meninggal di Makam Syekh Bela-Belu Bantul

“Jadi sekarang sudah mulai ditarik gurunya untuk ditempatkan di sekolah lain. Jadi, memang secara aturan SDN 2 Tepus sudah tidak ada karena dihapus dari data pokok pendidikan [dapodik],” katanya.

Menurut Winarno, dengan penghapusan ini maka bisa berdampak terhadap hak-hak yang dimiliki siswa, salah satunya Bantuan Operasional Siswa. Untuk bisa mendapatkan hak ini, para siswa harus pindah ke sekolah lain.

“Bisa ke SDN 4 Tepus, SD 1 atau sekolah mana lah. Sebab, jika sampai 31 Agustus tidak masuk ke Dapodik, maka tidak bisa mendapatkan BOS dan lainnya. Sebab, sesuai SK bupati, SDN 2 Tepus sudah tidak ada,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Tak Ada Guru Mengajar, Siswa SDN Tepus 2 Dipaksa Pindah Sekolah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya