SOLOPOS.COM - Ilustrasi Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KLATEN – Sekolah di Klaten diliburkan total mulai jenjang PAUD hingga SMP selama 14 hari atau dua pekan terkait kewaspadaan penyebaran virus corona atau covid-19.

Sebelumnya, Pemkab hanya meliburkan siswa PAUD dan TK sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona. Tak ada aktivitas belajar mengajar siswa sekolah di Klaten mulai Senin (16/3/2020) hingga dua pekan ke depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemkab menggelar rapat koordinasi pencegahan penyakit akibat virus corona, Sabtu (14/3/2020). Rapat itu membahas dan memutuskan sejumlah poin kebijakan antisipasi penyebaran virus corona.

Tadinya, salah satu kebijakan yakni di bidang pendidikan dengan meliburkan PAUD dan TK selama dua pekan. Sementara siswa tingkat SD tetap masuk hingga pukul 10.00 WIB dan SMP hingga pukul 11.00 WIB serta SMA masuk sampai pukul 11.45 WIB.

Ekspedisi Mudik 2024

Gagang Pintu Bisa Jadi Media Penularan, Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Permukaan Benda?

Namun, pada Minggu (15/3/2020) keputusan rapat itu diubah. Pemkab melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten akhirnya meniadakan untuk sementara kegiatan belajar mengajar tatap muka dari tingkat PAUD hingga SMP sederajat.

Kebijakan meniadakan sementara kegiatan belajar mengajar tatap muka itu berdasarkan SE Disdik Klaten Nomor 420/1173/112. Dalam SE itu disebutkan peserta didik PAUD, SD/MI, SMP/MTs, pendidikan kesetaraan, lembaga kursus, dan bimbingan belajar libur 14 hari terhitung mulai Senin (16/3/2020).

Pantau Boarding School

Pendidik dan tenaga kependidikan tetap masuk kerja melaksanakan tugas sesuai ketentuan dengan melaksanakan pembelajaran secara daring atau online melalui Whatsapp (WA) atau website.

Keraton Kasunanan Surakarta Ditutup Untuk Umum Seusai Solo Berstatus KLB Corona

Sekolah diminta menginformasikan kepada orang tua/wali siswa selama belajar di rumah peserta didik mengakses aplikasi rumah belajar secara gratis dengan akses http://belajar.kemdikbud.go.id.

Kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di luar sekolah seperti berkemah serta outing class juga harus ditunda. Satuan pendidikan boarding school (asrama) diminta selalu memantau dan memeriksa kesehatan peserta didik secara berkala.

Kepala Disdik Klaten, Wardani Sugiyanto, mengatakan kebijakan tak menerapkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka itu menindaklanjuti SE Gubernur Jawa Tengah yang menginstruksikan kegiatan belajar mengajar TK, S, SMP, hingga SMA/SMK sederajat diliburkan selama dua pekan.

Tim Siber Polresta Solo Bergerak Buru Penyebar Hoaks Corona

“Bukan dalam artian libur tidak belajar, kegiatan pembelajaran tetap berlangsung dari rumah secara daring atau online seperti SE yang sudah kami sampaikan. Secara praktiknya tentu ada satu atau dua sekolah masih perlu penyesuaian untuk melaksanakan pembelajaran daring,” kata Wardani saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Tak ada aktivitas pembelajaran secara tatap muka selama dua pekan itu sekaligus memberikan kesempatan guru dan karyawan membersihkan ruangan serta lingkungan sekolah.

Tempat-tempat atau fasilitas yang sering terjadi kontak tangan seperti daun pintu, sakelar lampu, tombol pada komputer, serta papan ketik diminta perlu ada penanganan khusus untuk dibersihkan.

Waspada Corona di Wonogiri, Siswa PAUD-SMA Diliburkan Sepekan Mulai Senin 16 Maret

“Ketika siswa nanti masuk kembali sekolah benar-benar bersih dan siap melayani,” urai dia.

Pembersihan Gedung Sekolah

Wardani mengatakan Disdik sudah membentuk posko pencegahan penyebaran virus corona. Posko itu sekaligus untuk memantau kegiatan pembelajaran secara online.

“Tim yang ada di posko ini dari internal Disdik. Masing-masing kabid kami bagi untuk menjadi pemantau setiap eks kawedanan. Jadi, tim ini nanti yang akan memantau kesiapan sekolah seperti pembersihan, penyediaan wastafel untuk cuci tangan siswa, serta penyemprotan disinfektan dan menyosialisasikan pola hidup bersih dan sehat. Tim ini nanti juga memantau pelaksanaan pembelajaran secara daring,” tutur dia.

Pulang Dari Bali, Siswa SMA di Solo Jalani Screening Antisipasi Corona

Lebih lanjut, Wardani mengimbau masing-masing siswa bisa melakukan kegiatan pembelajaran dari rumah mereka dan tak terlalu sering bepergian dari rumah.

Wardani menjelaskan di Klaten ada sekitar 119.000 siswa yang tersebar di 679 SD dan 75 SMP sederajat negeri dan swasta.

Sementara itu, Kepala SMKN 3 Klaten, Dionisius Pramu Aji, mengatakan masih menunggu surat resmi dari pemprov ihwal pelaksanaan ujian nasional bagi siswa SMK yang rencananya digelar mulai Senin (16/3/2020).



“Memang kami mendapatkan pesan berantai terkait UN sementara ditunda. Namun, kami tetap menunggu informasi resmi dari provinsi untuk kepastiannya,” kata Aji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya