SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, melakukan inspeksi di SMK Hidayah Semarang yang sudah menggelar kegiatan tatap muka di sekolah, Rabu (7/4/2021). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memperingatkan seluruh sekolah di wilayahnya untuk tidak menggelar pembelajaran tatap muka sebelum mendapat izin dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Ia melarang sekolah di Jateng tatap muka tanpa izin Disdikbud.

Larangan tersebut disampaikan Ganjar seusai mendapati sebuah sekolah swasta di Kota Semarang yang menggelar pembelajaran tatap muka, Rabu (7/4/2021). Sekolah tersebut yakni SMK Hidayah di kawasan Banyumanik. Sekolah itu menggelar pembelajaran tatap muka untuk siswa kelas XII.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Seorang guru yang dijumpai Ganjar sempat membantah jika sekolahnya menggelar pembelajaran tatap muka. Ia berdalih siswa yang hadir tengah mengikuti uji kompetensi keahlian (UKK). "Ini siswa kelas III, Pak, yang mengikuti UKK. Kami sudah izin ke dinas pendidikan," ujar guru yang enggan disebut namanya itu saat ditemui Ganjar.

Baca Juga: 5 Zodiak Ini Kata Astrologi Jago Berimajinasi

Ekspedisi Mudik 2024

Ganjar pun langsung mengecek pelaksanan UKK di sekolah itu. Saat masuk ke ruang guru, ia menemukan sejumlah guru tengah asyik mengobrol tanpa jaga jarak dan memakai masker.

Selain itu, ia juga menemukan guru yang berkeliaran dan memberikan pelajaran di kelas tanpa masker.

Hanya 140 Sekolah

Menurut Ganjar, selain 140 sekolah yang ditetapkan Pemprov Jateng, sekolah yang ingin menggelar pembelajaran tatap muka harus mengantongi izin Disdikbud Jateng.

Ke-140 sekolah yang mendapat rekomendasi itu tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng. Tiap kabupaten/kota rata-rata ada empat sekolah, termasuk di Kota Semarang dan SMK Hidayah tidak masuk dalam daftar itu.

Baca Juga: Turn Back Hoax: Vegetarian Kebal Covid-19?

"Tidak boleh colong-colongan. Pengawasan ini sulit, apalagi kalau tidak ada izin. Kalau sudah izin, kita bisa cek nanti. Nanti akan saya suruh cek, kalau banyak ya akan kami evaluasi dulu. Kalau ada yang melanggar, ya ditutup enggak boleh lagi," tegas Ganjar.

Sementara itu, Kepala SMK Hidayah, Fitri, mengatakan pihaknya belum menggelar pembelajaran tatap muka. Siswa yang masuk hanya siswa yang melaksanakan UKK. Fitri juga menyatakan sudah mengajukan izin ke Disdikbud Jateng untuk menggelar kegiatan itu.

"Kami sudah izin ke Disdikbud Provinsi terkait hal ini. Siswanya juga kami batasi, per kelas hanya 11 siswa dan jaraknya 1,5 meter," katanya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya