kan ada banyak yang berubah apabila kebijakan lima hari sekolah diterapkan mulai tahun ajaran 2017/2018
Harianjogja.com, KULONPROGO-Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kulonprogo, Sumarsana mengatakan, akan ada banyak yang berubah apabila kebijakan lima hari sekolah diterapkan mulai tahun ajaran 2017/2018.
Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?
Hingga kini jajarannya masih menunggu petunjuk teknis dari pusat mengenai pelaksanaan sekolah lima hari ini. Karena salah satu yang akan berubah dalam Kegiatan Belajar Mengajar adalah mengenai kurikulum.
Saat ini, tindakan yang bisa dilakukan Disdikpora Kulonprogo adalah pemetaan sekolah. Walau hingga saat ini belum ada keluhan yang masuk dari sekolah.
Seandainya setelah diberlakukan lima hari sekolah, ada yang masih menggunakan hari Sabtu untuk kegiatan sekolah baik KBM atau ekstrakulikuler, sekolah yang bersangkutan harus bisa memberi alasan dan penjelasan. Karena nantinya siswa akan banyak menghabiskan waktu di sekolah dan baru pulang saat sore hari, imbuh Sumarsana.
“Jika sekolah masih membebani dengan kegiatan di hari Sabtu, hal itu perlu dievaluasi,” ujarnya, Kamis (15/6/2017).
Ia berharap, anak didik tetap betah berada di sekolah. Namun tantangan yang ditemui adalah bagaimana siswa bisa merasa senang di sekolah, dan aktivitas di sana menyenangkan, tidak membebani bagi mereka.
Salah seorang guru SMPN 1 Girimulyo, tarjo mengungkapan, sejauh ini belum ada pembahasan atau rapat koordinasi khusus terkait kebijakan lima hari sekolah. Ia sendiri mengaku siap menjalankan kebijakan itu untuk membuktikan profesionalisme sebagai guru.
“Selama ini saya juga kerap pulang dari sekolah pada sore hari, meski sistemnya hanya enam hari sekolah,” kata dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
