SOLOPOS.COM - Noviana (kiri) bersama dengan ketiga putrinya saat berada di Polsek Bulaksumur, Kecamatan Depok, Sleman, Senin (19/3/2018). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Polsek Bulaksumur, Kecamatan Depok, Sleman mengamankan seorang anak beserta keluarganya

Harianjogja.com, SLEMAN—Polsek Bulaksumur, Kecamatan Depok, Sleman mengamankan seorang anak beserta keluarganya setelah viral di media sosial karena dituduh menjadi pelaku gendam. Dalam pengakuannya keluarga ini datang ke DIY hanya untuk mencari anggota keluarganya yang kabur.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Pasangan suami isti, Aminudin,44, dan Noviana,35, membawa tiga putrinya AAP, 13, AN, 8, dan AZ, 1,5, ke DIY sekitar empat hari lalu. Aminudin dan Noviana yang tercatat sebagai warga Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang itu berniat mencari putra pertamanya Ade Afreza,18, yang kabur sejak hampir satu tahun lalu.

“Saya ke sini cari anak saya, tapi malah difoto-foto disebar dituduh gendam,” kata Noviana saat ditemui di Polsek Bulaksumur, Senin (19/3/2018).

Dia bercerita awalnya putranya yang bekerja sebagai kondektur bus Semarang-Surabaya memintanya untuk pindah dan menetap di Surabaya. Namun saat datang ke Surabaya dia mendapati anaknya sudah tinggal bersama dengan sang kekasih. Mengetahui hal itu dia pun kemudian menasehati, tetapi sang anak tersinggung hingga kemudian kabur.

“Saya cari di Surabaya, Malang, dan Salatiga tempat orang tua saya tapi belum ketemu. Ada yang bilang ada di Jogja lalu saya cari ke sini [Jogja],” kata dia.

Namun karena kehabisan ongkos ia pun tidak dapat membayar uang sewa kamar yang disewanya di sekitar RSUP Sardjito. Bersama sang anak ia pun terpaksa mencari bantuan orang lain di jalan.

“Saya tawarkan ponsel saya ke orang-orang di jalan untuk ongkos pulang, tapi malah dituduh gendam. Sekarang anak saya saja takut kalau keluar karena dikira bisa gendam, padahal kan tidak,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Bulaksumur Kompol Suhadi mengatakan, Noviana dan keluargannya mulanya ditangkap oleh Satuan Keamanan Kampus (SKK) UGM karena diduga melakukan aksi gendam di area kampus. Mereka kemudian diserahkan ke Polsek Bulaksumur pada Minggu (18/3/2018) sore.

“Kami amankan dan menunggu 1X24 jam jika ada korban atau masyarakat yang melapor karena merasa dirugikan atau menjadi korban. Kami sudah sebarkan info mengenai hal ini, tapi belum ada korban yang melapor,” kata dia.

Namun sebelumnya ada seorang mahasiswa UGM asal Malang yang datang mengaku pernah melihat Noviana di Malang, dan kembali bertemu dengan Noviana di sekitar kampus UGM lalu memberikan uang Rp5.000 karena iba.

Lanjutnya lagi, jika dalam 1X24 tidak ada korban yang melapor maka pihaknya akan melepaskan keluarga ini. Pasalnya tidak ada bukti-bukti yang cukup untuk memproses ke ranah hukum. Selanjutnya pihaknya akan menyerahkan keluarga tersebut ke Dinas Sosial Provinsi DIY untuk ditampung sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya