Jambi (Solopos.com) — Sekelompok orang berjumlah sekitar 15 mendatangi dan menyerang, merusak, serta menganiaya pimpinan panti asuhan Garuda yang terletak di belakang Asrama Haji Kota Jambi pada Senin malam (28/2/2011) sekitar pukul 23.00 WIB.
Kapolresta Jambi Kombes Pol Syamsuddin Lubis di Jambi, Rabu (2/3/2011), membenarkan kejadian yang kini sedang diselidiki polisi itu. Sampai saat ini kasus itu masih ditangani kepolisian secara serius dan korban sekaligus pelapor, Yusuf Maulana, masih dalam pemeriksaan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kasus ini berdasarkan laporan korban kepada kepolisian, atas dasar perselisihan antara pengurus yayasan panti asuhan, dimana terjadi perseteruan antara Yusuf Maulana dengan Ismail yang awalnya sebagai pengurus yayasan tersebut.
Ismail adalah pimpinan dan pemilik yayasan swasta keluarga mandiri Bengkulu Indonesia, sedangkan Yusuf bawahannya yang kemudian hari membuka cabang di Jambi. Peristiwa itu berawal dari korban Yusuf yang membuka panti asuhan di Jambi dengan nama Panti Asuhan Garuda dan sebelumnya nama yayasan panti asuhan tersebut adalah Keluarga Mandiri Bengkulu Indonesia yang sebagai pemiliknya adalah Ismail. Namun dalam perjalannya Yusuf menggantikan nam panti asuhan tersebut dengan akta notaris yang resmi menjadi yang baru.
Buntut dari perseteruan itu, kedua belah pihak terus bersengketa dan akhirnya Senin (28/2/2011) malam terjadi penyerangan, pengerusakan, dan penganiayaan di panti asuhan Garuda yang dipimpin Yusuf Maulana.
Kapolres Syamsuddin Lubis berjanji dalam waktu dekat kasus penyerangan ini akan bisa diungkap berikut tersangka atau pelakunya.
(Ant/try)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
