SOLOPOS.COM - Tim SAR dan sukarelawan mengevakuasi jasad Sekdes Serenan, Klaten, SW, yang sebelumnya terjun dari sungai di wilayah Grogol, Sukoharjo, Senin (1/3/2021). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN - Camat Juwiring, Klaten, Herlambang Jaka Santosa, berpesan kepada seluruh perangkat desa di daerahnya untuk menghindari langkah bunuh diri seperti yang telah dilakukan Sekdes Serenan, SW. Di sisi lain, para pamong desa diminta untuk pandai mengukur diri dalam mencari pinjaman agar tak terjerat utang.

Hal itu diungkapkan Herlambang Jaka Santosa, kepada Solopos.com, Selasa (2/3/2021). Sebagaimana diketahui, SW diketahui nekat mengakhiri hidupnya dengan terjun ke Sungai Bengawan Solo di wilayah Grogol, Sukoharjo, Minggu (28/2/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jasad SW ditemukan di Pucangsawit, Jebres, Solo, Senin (1/3/2021) sore WIB. SW telah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di Dukuh Badran, desa setempat, Senin malam WIB.

Baca Juga: Sering Dicari di Wonogiri, Ini Ciri-Ciri Luweng yang Hilang: Tertutup Tanah Hitam & Sampah

Sebelum mengakhiri hidup dengan cara seperti itu, Sekdes Serenan itu ternyata sempat curhat tentang persoalan utang duit yang belum terselesaikan di hadapan Kepala Desa Serenan, Juwiring, Klaten, Sri Suhadi.

Di hadapan Sri Suhadi, SW mengaku memiliki sejumlah utang ke salah seorang temannya. Di samping itu, SW juga memiliki persoalan keluarga. Sri Suhadi sempat memberikan masukan ke SW agar yang bersangkutan segera menyelesaikan utangnya tersebut. Caranya, dengan menjual barang berharga yang dimiliki SW.

"Pemakaman pak Carik Serenan berlangsung, Senin pukul 21.30 WIB-23.00 WIB. Selama menjalankan tugas sehari-hari sewaktu masih hidup, kinerjanya bagus. Semua merasa kehilangan atas meninggalnya pak Carik Serenan," kata Herlambang.

Tak Terulang

Herlambang berharap ke seluruh perdes di Juwiring agar tidak melakukan aksi bunuh diri dalam menyelesaikan masalah. Terlebih, hal itu alasannya karena terjerat utang.

"Saya berharap kejadian itu yang pertama dan terakhir. Jangan sampai ada kejadian lagi ke depan. Seorang perdes itu menjadi panutan di tengah masyarakat. Jika utang, harus pandai mengukur diri. Jangan sampai di luar batas kemampuan. Nantinya, pengisian Sekdes Serenan diisi seorang pelaksana tugas (PLt). Pak kades yang akan menunjuk," katanya.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Pemeran Boboho, Bagaimana Kabar Aktor Shao Wen Sekarang?

Sebelumnya, Kades Serenan, Sri Suhadi, mengaku sudah memberitahu ke perdesnya agar selalu terbuka dalam menghadapi berbagai persoalan. Hal itu termasuk menyikapi persoalan pribadi.

"Saya sudah beritahu ke pamong desa lain agar selalu terbuka. Barangkali dengan mengobrol sama teman, bisa memberikan solusi meski hanya melalui pikiran," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya