SOLOPOS.COM - Pedagang gerabah membuka lapak di kawasan Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo, Minggu (19/11/2017). (M. Feri Setiawan/JIBI/Solopos)

Para pedagang Sekaten sudah mulai menggelar dagangan di sekeliling Alun-Alun Utara Keraton Solo.

Solopos.com, SOLO — Pengelola Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat merealisasikan rencananya menggelar pasar Sekaten di kanan kiri Alun-alun Utara (Alut).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu (19/11/2017), puluhan pedagang Sekaten mulai memadati seputaran Jl. Pakubuwono sisi kanan. Tembok Alut Keraton sudah rapat tertutup lapak pedagang. Mereka membuka lapak mereka sejak Sabtu (18/11/2017) sore.

Ekspedisi Mudik 2024

Pada Minggu sebagian pedagang masih menata barang dagangan mereka. Selain di seputaran Jl. Pakubuwono, ada pula pedagang yang nekat menggelar lapak di pintu masuk Jl. Supit Urang. Kondisi ini berpotensi menyebabkan kemacetan di jalur tersebut. (Baca: Gebyar Pasar Rakyat di Alkid Keraton Solo Dikira Sekaten)

“Ya, itu pasar Sekaten yang diselenggarakan Keraton. Memang secara aturan enggak boleh ada lapak di Jl. Pakubuwono, tapi ini kan sifatnya insidental, momennya Sekaten,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Subagiyo, saat berbincang dengan Solopos.com, kemarin.

Dia berharap penyelenggara Pasar Sekaten bisa berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membantu mengurai potensi kemacetan di kawasan tersebut. Seorang tukang parkir di Pasar Buku dan Cinderamata Keraton Solo, Edi Mulyadi, menjelaskan sudah dua hari terakhir Jl. Pakubuwono hingga Supit Urang macet karena ada penyempitan jalur.

“Biasanya kan mereka [pedagang] masuk Alut. Tapi di Alut ada Pasar Klewer, jadi yang Sekatenan pindah ke jalan,” tutur Edi. (Baca: Alut Dipakai  Pedagang Klewer, Keraton Bingung Sekaten Mau Digelar di Mana)

Menurut dia, sore hari sekitar pukul 16.00 WIB hingga petang merupakan waktu paling rawan kemacetan. “Kemarin sore sampai macet total malahan. Saat pengunjung Sekaten ramai, pas pedagang dari Pasar Klewer pulang,” ujar dia.

Kepadatan di jalur tersebut diperparah adanya pengunjung yang parkir sembarangan di depan lapak tempat mereka berbelanja barang khas Sekaten. Pengunjung enggan parkir di tempat parkir.

“Pengunjung Sekaten juga harus diatur jangan lantas berhenti di depan lapak, harus masuk ke tempat parkir. Kalau mandek di depan lapak ya repot, kasihan pengendara yang di belakangnya,” ujar seorang pengguna jalan, Wawan, asal Sukoharjo.

Seorang pedagang di pasar Sekaten, Najiah, menjelaskan mereka akan berjualan di Sekaten selama 15 hari. Mereka buka sejak Sabtu sore. “Kami berjualan di sini hanya sampai 3 Desember,” tutur Najiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya