SOLOPOS.COM - Desa Tegalwaru Kecamatan Mayang, Jember, Jawa Timur mengembangkan produk kerajinan tangan batik tulis khas dengan brand Sekarwaru Batik.(Istimewa)

Solopos.com, JEMBER — Mungkin masih ada yang beranggapan desa merupakan wilayah yang tertinggal dan jauh dari perkembangan zaman.

Padahal banyak desa dan warganya yang berkembang dan terus melakukan transformasi di berbagai bidang salah satunya yang terjadi di Desa Tegalwaru.

Promosi Fokus Transformasi, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5%

Desa yang berada di Kecamatan Mayang, Jember, Jawa Timur ini mengembangkan produk kerajinan tangan batik tulis khas dengan brand Sekarwaru Batik.

Usaha yang mengangkat tagline dari Desa untuk Indonesia ini memberdayakan masyarakat setempat agar memiliki pekerjaan untuk kehidupan yang lebih baik.

Owner Sekarwaru Batik, Vivin menceritakan awal mula dia mendirikan usahanya di Desa yang cukup terpencil itu.

“Awalnya di desa kami ada pelatihan membatik selama 45 hari yang diikuti oleh 16 orang,”ujar Vivin dalam rilis Kementerian Koperasi dan UKM, Minggu (5/5/2024).

Setelah pelatihan berakhir, Vivin mengakui bingung akan apa selanjutnya dan belum memahami bagaimana mendirikan usaha yang memproduksi batik.

Melihat kondisi desanya di mana banyak warga yang putus sekolah dan membutuhkan pekerjaan terutama kaum perempuan, Vivin akhirnya mulai tergerak untuk membangun usaha memproduksi batik.

“Karena motivasi itu, saya belajar terus bagaimana menjalankan bisnis batik itu, dari produksinya hingga pemasarannya. Saya bertekad untuk mengembangkan potensi masyarakat perdesaan,” kata Vivin.

Bagaikan gayung bersambut, masyarakat sekitar menyambut baik dan sangat mendukung hadirnya usaha Sekarwaru Batik.

“Yang awalnya saya hanya merekrut 1 orang pegawai, terus bertambah 3 orang, dan kini menjadi 20 orang. Alhamdulillah,” kata Vivin.

Visi membawa hasil tangan masyarakat perdesaan ke seluruh pelosok Indonesia sudah terbukti melalui suksesnya pemasaran Sekarwaru Batik.  Berbagai pelanggan dari wilayah Jawa, Sulawesi, Sumatra, Kalimantan hingga Papua sudah Vivin dapatkan.

Itu semua berkat Vivin yang terus berkreasi dan mengembangkan potensi warga desa agar Sekarwaru Batik dapat membuat dan menyajikan motif unik ciri khas Tegalwaru Jember, motif karakter untuk anak, dan motif custom sesuai dengan request pelanggannya.

Kini, omzet yang melambung tinggi membuat Vivin mempunyai harapan untuk memiliki butik di kota besar yang lebih terjangkau dan semakin dikenal di seluruh pelosok Indonesia. Namun Vivin bertekad tempat produksi tetap di Desa aslinya di Tegalwaru.

“Tempat produksi tetap berada di Desa, karena kami ingin tetap mempertahankan ciri khas Sekarwaru Batik ini dari Desa untuk Indonesia,” kata Vivin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya