SOLOPOS.COM - Kawasan wisata Malioboro Jogja. (Liputan6.com)

Solopos.com, JOGJA — Pedagang Kaki Lima (PKL) dan komunitas di kawasan Malioboro Jogja mengharapkan ada perhatian pada kondisi pedagang yang penghasilannya terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Ketua Paguyuban PKL Malioboro-Ahmad Yani (Pemalni) Slamet Santoso mengatakan pedagang dan komunitas memahami pentingnya PPKM Darurat, namun penting juga untuk mempertimbangkan dampak ekonominya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami informasikan bahwa ribuan PKL yang mencari nafkah di kawasan Malioboro, hari ini dalam kondisi sekarat. Penghasilan macet total, sehingga beban dampak ekonomi akibat Covid-19 yang selama ini sudah berat, terasa bertambah berat ratusan kali lipat. Modal tergerus habis,” ujar Slamet kepada Harianjogja.com, Selasa (20/7/2021).

Baca juga: Ini Doa Presiden Jokowi pada Iduladha 1442

Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro Jogja (PPLM), Desio Hartonowati menambahkan hutang-hutang tidak terbayar dan terus bertambah. Pemenuhan kebutuhan keluarga dalam kondisi kritis. Belum lagi, dampak sosial dan psikologis yang mengikuti.

“Oleh karena itu, kami mengharap, meminta, dan mendesak agar Pemda DIY segera dan secepatnya mengambil langkah-langkah luar biasa untuk menyelamatkan ribuan keluarga Pedagang Kaki Lima di kawasan Malioboro,” ucap Desio.

Baca juga: Duh, Ibu Ini Mengaku Pernah Dijambak Perawat Eks RS Kadipolo Solo

Ketua Paguyuban Angkringan Malioboro (Padma), Yati Dimanto menyebutkan yang diharapkan pada Pemda DIY pertama memberi Bantuan Sosial Tunai untuk PKL di kawasan Malioboro Jogja. Kedua, setelah Selasa (20/7), memberi toleransi kepada PKL di kawasan Malioboro agar diperkenankan kembali berdagang dengan menerapkan prokes yang optimal.

“Ketiga, setelah 20 Juli 2021, membuka akses orang dan kendaraan ke Malioboro. Keempat, memberi stimulan hibah modal usaha bergulir bagi PKL melalui paguyuban dan koperasi yang menaungi PKL. Besar harapan kami agar suara, aspirasi, dan rintihan seluruh PKL di kawasan Malioboro, dapat diterima dan dipenuhi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya