SOLOPOS.COM - Ratusan jirigen mengantre menunggu diisi oleh petugas di SPBU Patalan, Jetis, Bantul Minggu (24/8/2014). Pemangkasan alokasi BBM bersubsidi sebesar 5% Selasa mulai (19/8/2014) lalu memicu antrean BBM bersubsidi di sejumlah SPBU di Bantul. (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, kehabisan bahan bakar minyak untuk premium dan solar sejak Minggu (24/8/2014).

“Kami di SPBU 44.556.07 Sukoreno sudah kehabisan premium sejak Minggu sore, sedangkan bbm solar baru tadi pagi 06.00 WIB,” kata Pengawas SPBU 44.556.07 Sukoreno Budi Santoso, Senin (25/8/2014).

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Budi mengatakan kelangkaan premium dan solar ini akibat kebijakan pengurangan kuota 5% sejak 18 Agustus. Selain itu, kelangkan ini disebabkan kepanikan pengguna kendaraan terhadap isu kenaikan BBM sehingga mendorong mereka melakukan aksi beli BBM.

Lebih lanjut ia mengatakan SPBU 44.556.07 sebelum ada kebijakan pembatasan BBM disuplai 13.000 liter per hari, dengan rata-rata tingkat kebutuhan sebanyak 13.000 liter per hari. Jadi, dengan dikuranginya BBM ini berkurang 650 liter, akibatnya terjadi kelangkaan.

“Kelangkaan ini akan terus terjadi apabila belum ada kejelasan kebijakan BBM,” katanya.

Dia mengatakan permintaan solar juga mengalami peningkatakan yang sangat signifikan dengan ambruknya Jembatan Comal (Jawa Tengah). Dimana banyak truk pengangkut kendaraan melintasan jalur selatan, sehingga kebutuhan solar per hari lebih dari 7.000 liter.

“Permintaan solar naik 200 persen, dari rata-rata per hari habis 3500 liter, sekarang menjadi 7.000 liter per hari,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya