SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (dua dari kanan) menyerahkan bantuan disinfektan murni 600 ml dan masker kepada perwakilan warga di Kelurahan Sragen Tengah, Sragen Kota, Sragen, Kamis (2/4/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Sejumlah orang dalam pemantauan atau ODP corona di wilayah Sragen Kota menolak bantuan jatah hidup (jadup) berupa paket sembako dari Pemkab Sragen.

Alasannya, mereka merasa sudah mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Kesadaran warga yang menolak bantuan jadup itu diapresiasi Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Apresiasi Bupati itu disampaikan secara terbuka saat sosialisasi pencegahan persebaran virus corona di Kantor Kelurahan Sragen Tengah, Sragen, Kamis (2/4/2020) siang.

29 Orang Dites RDT Karena Kontak Dengan Pasien Positif Covid-19 Klaten, Hasilnya?

Ekspedisi Mudik 2024

Bupati menyampaikan adanya sejumlah ODP corona di Sragen yang menolak bantuan jadup sembako itu saat menjawab pertanyaan seorang warga. Warga Kampung Tlebengan, Sragen Tengah, Sragen, itu tanya siapa yang berhak mendapatkan bantuan jadup tersebut.

Sebelumnya warga Tlebengan RT 003/RW 007, Sragen Tengah, Muh. Wardoyo, mengaku terkejut ketika ada orang yang baru pulang dari Jakarta yang mengontrak rumah di lingkungan RT-nya.

Pemkab Juga Memberi Termometer Kepada ODP Corona

Dia mengatakan orang itu kemudian diminta melapor ke kelurahan. Selain itu, Muh. Wardoyo juga menyampaikan adanya pegawai negeri sipil (PNS) dari Lombok juga pulang dan diminta melapor ke kelurahan.

Tambahan Positif Corona 0, Warga Solo Jangan Keluyuran Dulu ya!

“Saya minta bidan desa bisa stand by di kelurahan. Selain itu, bantuan sembako itu sebenarnya untuk ODP corona di Sragen dari keluarga miskin saja atau ODP yang mampu juga dapat?” tanya dia.

Yuni, sapaan Bupati, menyampaikan semua ODP dapat bantuan jadup berupa paket sembako tanpa membedakan yang mampu dan yang tidak mampu. Paken sembako terdiri atas beras, minyak goreng, telur, susu, dan mi instan

Selain sembako, Yuni mengatakan Pemkab juga memberi termometer digital kepada ODP agar bisa mengukur suhu badan sendiri. Setelah sehat pun, termometer tidak perlu dikembalikan ke Pemkab untuk kenang-kenangan.

Klaten KLB Corona, Guru SMKN 3 Gotong Royong Bikin Baju APD

“Bantuan jadup sembako itu untuk semua ODP corona Sragen, baik yang mampu atau tidak mampu. Ada beberapa ODP yang merasa mampu tidak mau menerima bantuan itu dan mengembalikan,” ujar Yuni.

Yuni pun mempersilakan jika ada ODP yang mengembalikan bantuan ke Pemkab supaya bisa diserahkan ke ODP yang lebih membutuhkan. "ODP itu jos karena merasa sanggup sendiri. Kami tidak bisa memilah mana ODP yang mampu dan mana yang tidak mampu," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya