SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo. (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta seluruh daerah tidak sembarangan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Ia meminta seluruh daerah mengajukan izin lebih dulu ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng jika ingin menggelar PTM.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

“PTM belum. Saya minta kalau ada yang mau PTM, lapor dulu ke kita. Jangan sampai sesuatu yang disiapkan massal tapi tidak siap. Bukan apa-apa, kita melihat vaksin untuk pelajar kan belum,” ujar Ganjar saat dijumpai wartawan di rumah dinasnya, Senin (23/8/2021).

Baca juga: PTM Mulai Dilaksanakan di Sejumlah SD dan SMP Grobogan

Ekspedisi Mudik 2024

Tak hanya sekolah yang ada di bawah naungan Pemprov Jateng, seperti SMA dan SMK serta SLB, Ganjar juga meminta sekolah yang kewenangannya berada di bawah pemerintah kabupaten/kota, seperti SD dan SMP melakukan hal yang sama.

Meski demikian, instruksi Ganjar itu terkesan terlambat. Sejumlah daerah di Jateng sudah menggelar PTM untuk tingkat SD dan SMP.

Beberapa daerah yang sudah mulai menggelar PTM itu antara lain Kabupaten Grobogan. Dari 137 SMP yang ada di Grobogan, sekitar 41 SMP sudah menggelar PTM terbatas mulai Senin ini.

Selain Grobogan, Kabupaten Semarang juga sudah menggelar PTM secara terbatas untuk jenjang SD dan SMP.

Baca juga: Kasus Covid-19 Mulai Turun, Kapan Jateng Gelar PTM?

Ganjar Minta Pelaksanaan PTM Seragam

Ganjar pun menilai pelaksanaan PTM haruslah seragam. Dengan kata lain, jika ada satu daerah yang menggelar PTM, maka daerah yang berdekatan harus melaksanakan juga.

“Tadi ada masukan dari Bupati yang minta agar pelaksanaan PTM seragam. Sebab di satu tempat ada yang nekat PTM, sementara daerah sebelahnya belum. Jadi enggak enak. Maka, mereka minta pedoman dari kita [untuk pelaksanaan PTM] dan sudah kita siapkan,” ujarnya.

Bahkan Ganjar mengaku akan membuat surat edaran kepada kepala daerah terkait pelaksanaan PTM. Surat edaran agar pelaksanaan PTM tidak asal-asalan.

“Nanti saya buatkan surat edaran agar semua bisa sama soal itu. Segera saya bagikan,” jelasnya.

Baca juga: Gibran Parkirkan Mobil Dinas di SMK Batik 2 Solo, Disdik Jateng: Biar Jadi Peringatan Sekolah Lain

Ganjar mengaku sebenarnya tidak melarang daerah menggelar PTM. Meski demikian, harus ada uji coba atau simulasi terlebih dahulu.

“Kalau konsepnya seolah-olah silakan semua langsung PTM, tidak akan kita izinkan. Maka mesti uji coba dulu. Mesti ada prokesnya seperti apa, prosedurnya, jumlahnya, jamnya, peralatan yang mesti disediakan dan lainnya, dan harus di level 3,” ucapnya.

Pelaksanaan PTM lanjut Ganjar juga harus mempertimbangkan kondisi epidemologis daerahnya. Ganjar mengatakan, pihaknya sudah memiliki data mana daerah yang zona merah, oranye, kuning, atau hijau.

“Kita sudah punya datanya secara epidemologis. Minimal level 3 atau syukur daerahnya kuning. Jangan asal-asalan,” ujarnya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya