SOLOPOS.COM - Siswa SMPN 3 Solo memasuki bus BST yang untuk mengangkut mereka dari gedung baru di Karangasem, Laweyan, ke gedung lama di Timuran, Banjarsari, Solo, Kamis (2/1/2020). (Solopos/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, SOLO — Instansi terkait di Pemkot Solo terus mematangkan rencana pemanfaatan bus Batik Solo Trans atau BST menjadi bus sekolah menyusul pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di semua jenjang pendidikan.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo sudah menyelesaikan pemetaan sekolah yang dilewati koridor BST. Sementara Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo siap mengubah citra atau rebranding sebagian BST menjadi bus sekolah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekretaris Disdik Kota Solo, Dwi Ariyanto, mengaku sudah memberi tahu pengelola sekolah terkait rencana tersebut. Khususnya sekolah-sekolah di jalur yang akan dilewati bus tersebut.

“Trayeknya tetap sama, enggak ada perubahan jalur untuk menyesuaikan lokasi sekolah. Langkah ini diambil agar anak yang tak bisa diantar jemput orang tuanya bisa diakomodasi kendaraan umum, baik BST atau angkutan feeder khusus untuk pelajar. Ojek online dan sejenisnya belum diperbolehkan,” katanya kepada Solopos.com, pekan lalu.

Baca Juga: ETLE Normal, Ini Sederet Dampak Pemadaman Server CC Room Dishub Solo

Kepala Dishub Kota Solo, Hari Prihatno, mengatakan sudah menyiapkan skenario rebranding BST dan angkutan feeder sebagai bus sekolah. Jumlah kendaraan yang disiapkan menyesuaikan kebutuhan sekolah yang dilewati.

“Sebenarnya kalau tidak dibranding pun, BST kan masih gratis untuk umum. Namun, mental siswa dan orang tua siswa tentu berbeda saat kendaraan itu khusus untuk pelajar. Aturan menumpang BST juga sama selama pandemi, yakni sesuai protokol kesehatan,” jelasnya.

Diberi Tanda Khusus

Dishub masih menghitung kebutuhan bus dan angkutan khusus untuk pelajar tersebut. BST maupun angkutan pengumpan yang akan digunakan diberi tanda khusus yang membedakan dengan armada untuk penumpang umum.

Simulasi penggunaan bus BST maupun feeder untuk bus sekolah di Kota Solo juga sudah diuji coba beberapa waktu lalu untuk siswa SMPN 3 dan SMPN 18 saat gedung sekolahnya dibangun.

Baca Juga: Solo Great Sale 2021 di Solo Paragon Mal, Ini yang Paling Banyak Dibeli

“Kami menghitung berapa jumlah anak yang akan menumpang bus/angkutan pelajar kemudian sekolahnya. Teknisnya tidak berbeda ya, mereka naik turun di halte, jadi enggak keluar dari rute BST. Kalau rumah anak jauh dari halte kan bisa diantar orang tuanya dulu,” ucap Hari.

Ihwal penggunaan sepeda oleh para pelajar ke sekolah, ia mengaku belum mengetahui wacana tersebut. Hal itu dikarenakan kekhawatiran mereka mampir saat berangkat maupun pulang sekolah. Aktivitas mampir itu lah yang menimbulkan kekhawatiran mereka terpapar virus penyebab Covid-19.

“Ya kalau anak-anak itu enggak mampir-mampir kan ya aman. Sehingga harus ada penekanan dan kepastian mereka enggak mampir-mampir. Orang tua dan guru memantau perjalanan mereka saat berangkat dan pulang sekolah. Tapi kan sulit,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya