SOLO–lagi-lagi Keraton Solo menjadi sorotan! Rencana Lembaga Adat Keraton Solo mendirikan kantor perwakilan disejumlah negara dikritik sejarawan Solo. Menurut sejarawan, keraton bukanlah suatu lembaga yang berkutat untuk memberi atau menjual-belikan gelar kehormatan kepada orang lain.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Kalau itu terwujud, kewibawaan keraton di mata masyarakat akan berkurang. Keraton itu mempunyai nilai-nilai budaya yang tak dimiliki oleh lembaga lain. Sangat disayangkan jika pembuatan kantor perwakilan dengan alasan antisipasi jual-beli gelar,” tegas Sejarawan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Tundjung W Sutirto, kepada Solopos.com, Senin (25/12/2012)
Tundjung berpendapat, pembentukan kantor perwakilan keraton khususnya di Malaysia kurang tepat. Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan yang dibutuhkan saat ini adalah duta Keraton Solo.
“Duta keraton bisa disebar di beberapa wilayah di Indonesia. Nah, orang-orang yang diutus menjadi duta keraton yakni orang yang pernah berjasa pada keraton kemudian memeroleh penghargaan. Bukan sekedar gelar yang bisa dimiliki oleh orang yang mempunyai uang atau jabatan tertentu,” papar Tundjung.
Tugas duta keraton, kata Tundjung, memberikan informasi kepada masyarakat dengan maksud mengembangkan keraton supaya dikenal luas oleh semua lapisan masyarakat. Menurutnya, banyak pelajaran positif yang dapat diambil dari tradisi keraton yang berlaku turun temurun.
“Biar dikenal masyarakat bisa juga menamakan Duta Keraton Solo Asia Tenggara. Yang penting itu bukan kantor perwakilan,” jelasnya.