SOLOPOS.COM - Ibu-ibu pekerja sedang membatik di Kampung Batik Laweyan zaman dulu. (Kampoengbatiklaweyan.org)

Solopos.com, SOLO — Kota Solo, Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu kota penghasil batik. Namun tahukah Anda jika kampung batik tertua di indonesia ternyata ada di Kota Solo tepatnya di Laweyan? Begini sejarahnya.

Dikutip dari laman Kampoengbatiklaweyan.org, Kamis (3/2/2022), industri batik tulis warna alami di Laweyan mulai berkembang pada abad 14 M semasa pemerintahan Keraton Pajang. Pada 1900-an mulai dikenal teknik batik cap yang melahirkan juragan batik kaya nan melegenda dari kampung ini.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan sejarah yang ditulis R.T. Mlayadipuro, Kampung Laweyan sudah ada sebelum munculnya Kerajaan Pajang. Babak baru sejarah Laweyan dimulai setelah Kyai Ageng Hanis bermukim di desa Laweyan. Pada 1546 M, tepatnya di sebelah utara Pasar Laweyan (sekarang Kampung Lor Pasar Mati) dan membelakangi jalan yang menghubungkan antara Mentaok dengan Desa Sala (sekarang Jl Dr. Rajiman).

Baca juga: Potret Solo Zaman Dulu: Pusat Bisnis Ganja di Kampung Laweyan

Kyai Ageng Henis adalah putra dari Kyai Ageng Sela yang merupakan keturunan Prabu Brawijaya V dari Majapahit. Kyai Ageng Henis atau Kyai Ageng Laweyan juga dikenal sebagai “manggala pinatuwaning nagara” Kerajaan Pajang semasa Jaka Tingkir menjadi Adipati Pajang pada tahun 1546 M.

Masih menurut RT. Mlayadipuro Pasar Laweyan dulunya merupakan pasar Lawe (bahan baku tenun) yang sangat ramai. Bahan baku kapas pada saat itu banyak dihasilkan dari desa Pedan, Juwiring, dan Gawok yang masih termasuk daerah Kerajaan Pajang.

Baca juga: Ronggowarsito, Peramal Ulung dari Keraton Solo

Lokasi pasar Laweyan terdapat di desa Laweyan (sekarang terletak diantara kampung Lor Pasar Mati dan Kidul Pasar Mati serta di sebelah timur kampung Setono). Di selatan pasar Laweyan di tepi sungai Kabanaran terdapat sebuah bandar besar yaitu bandar Kabanaran. Melalui bandar dan sungai Kabanaran tersebut Pasar Laweyan terhubung ke bandar besar Nusupan di tepi Sungai Bengawan Solo.

Laweyan diresmikan sebagai kampung batik oleh Pemerintah Kota Solo pada 25 September 2004. Peresmian ini membuat para pengusaha batik yang telah lama vakum kembali berproduksi. Sampai saat ini, kampung batik tertua di Indonesia itu pun terus berkembang menjadi salah satu objek wisata belanja sekaligus sejarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya