SOLOPOS.COM - Ilustrasi upacara peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang. (dmc.kemhan.go.id)

Sejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang kembali dikenang, peringatannya akan dipusatkan di kawasan Tugu Muda.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pertempuran Lima Hari di Semarang, 15-19 Oktober 1945, tidak bisa dilupakan begitu saja oleh masyarakat Kota Lumpia. Untuk memperingati hari bersejarah itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berencana menggelar sederet acara yang dipusatkan di kawasan Tugu Muda, Jumat (14/10/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Agar acara peringatan hari bersejarah itu berjalan lancar, Pemkot berencana menutup kawasan Tugu Muda. Kawasan yang menjadi land mark ibu kota Jateng itu akan ditutup H-1 sebelum hari peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang atau Kamis (13/10/2016).

“Guna mendukung event tersebut, jalan-jalan di sekitar kawasan tersebut akan ditutup H-1 untuk geladi bersih mulai sore hari dan pada saat acara. Penutupan dilakukan sejak pukul 16.00 WIB hingga selesai. Atas keputusan ini, kami harap maklum dan meminta masyarakat mencari jalan alternatif,” ungkap Kepala Dinas Sosial, Pemuda, dan Olahraga (Dinsospora) Kota Semarang, Gurun Risyadmoko, seperti dilansir situs resmi Pemkot Semarang, Jumat (7/10/2016).

Peringatan hari bersejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang bukan hanya diperingati Pemkot dengan menggelar acara seremoni. Untuk menghargai jasa para pahlawan yang berjuang dalam peristiwa itu, Pemkot Semarang juga melakukan ziarah ke makam-makam pahlawan. Salah satunya adalah makam Gubernur Pertama Jateng, Wongsonegoro, di Sukoharjo.

Ziarah dipimpin langsung oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dan diikuti para pejabat Muspida, kepala SKPD, camat, lurah se Kota Semarang, paguyuban pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang, dan juga keluarga Gubernur Pertama Jateng Wongsonegoro. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawan. Jangan pernah melupakan sejarah dan Bapak Wongsonegoro, karena beliau adalah pahlawan bagi Kota Semarang di Pertempuran Lima Hari di Semarang. Kami berharap bisa meneruskan perjuangan beliau,” tutur Wali Kota di sela-sela acara ziarah.

Pertempuran Lima Hari di Semarang terjadi pada masa transisi kemerdekaan Republik Indonesia. Pertempura ini dipicu pemberontakan tentara Jepang yang sebelumnya menjadi tawanan tentara Indonesia. Tentara Jepang saat ini menyerang tentara Indonesia serta meracuni sumber mata air milik warga Kota Semarang di Candisari. Dalam peristiwa ini salah seorang putra terbaik Tanah Air, dr Kariadi, tewas setelah ditembak Jepang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya