SOLOPOS.COM - Alun-Alun Pemalang. (Google Street View)

Solopos.com, PEMALANG — Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah memiliki sejarah panjang yang diduga berkaitan dengan kerajaan zaman dulu.

Berdasarkan catatan Rikloef Van Goens dan data dalam buku yang ditulis W. Fruin Mees, menyatakan bahwa pada 1575, Kabupaten Pemalang merupakan salah satu dari 14 daerah merdeka di Pulau Jawa dengan dipimpin oleh seorang raja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hingga akhirnya, Panembahan Senopati dan Panembahan Sedo Krapyak dari Kesultanan Mataram Islam menaklukan 14 daerah merdeka tersebut, salah satnya adalah Pemalang. Sejak saat itu, Pemalang menjadi daerah Mataram.

Meski demikian, nama Pemalang konon sudah digunakan untuk menyebut daerah tersebut sejak zaman Majapahit. Dulunya Patih Gajah Mada menjadikan wilayah ini sebagai pangkalan perang ke Sriwijaya.

Ekspedisi Mudik 2024

Sejarah nama Pemalang konon berkaitan dengan sosok Raden Joko Malang. Kisah ini bermula dari seorang tokoh besar bernama Ki Buyut Jiwandono atau Ki Buyut Banjarsari.

Baca juga: Desa Cawet Pemalang Simpan Keindahan Surgawi

Pada masa Ki Buyut Banjarsari hidup, sebagai penguasa dia menjadikan Pemalang sebagai wilayah perdikan Majapahit. Di akhir hayatnya, dia menyerahkan kekuasaan kepada Joko Malang.

Diduga nama Pemalang berasal dari sosok Joko Malang. Dalam bahasa Jawa, pe berarti tempat. Sementara kata malang merujuk pada Raden Joko Malang. Jadi, Pemalang berarti tempat yang dikuasai Joko Malang.

Pada perkembangannya, Kabupaten Pemalang sempat menjadi wilayah kadipaten Kerajaan Mataram Islam. Pemalang juga pernah menjadi bagian dari wilayah Hindia Belanda. Berdasarkan catatan Belanda, Bupati Pemalang yang berkuasa tahun 1820-1830 ada yang terlibat dalam Perang Jawa atau Perang Diponegoro.

Baca juga: Misteri 3 Kerajaan Gaib di Jembatan Comal Pemalang

Pusat Tanah Jawa

Pemalang memiliki julukan yang cukup unik, yakni Pusere Jawa, yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah pusatnya Pulau Jawa. Dikutip dari laman Internet Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang, julukan Pemalang sebagai Pusere Jawa merupakan city branding yang digaungkan pada masa kepemimpinan Bupati Junaedi di tahun 2016-an lalu. Junaedi menjabat sebagai Bupati Pemalang selama dua periode yakni 2011-2021.

Ia mengaku mendapat kajian akademis dari Universitas Indonesia (UI) pada 2011 lalu yang menyatakan jika secara geografi letak Kabupaten Pemalang tepat berada di tengah Pulau Jawa. Meskipun kajian akademis dari UI ini masih perlu diperdebatkan. Hal ini menyusul banyak versi terkait letak titik tengah atau yang disebut pusatnya Pulau Jawa.

Baca juga: Profil Chef Budi, Masterchef Inggris Asli Pemalang

Kendati demikian, slogan Pemalang Pusere Jawa tetap digaungkan Pemkab Pemalang. Bahkan, slogan dan logo Pemalang sebagai Pusere Jawa ini turut ditetapkan dengan Peraturan Bupati Pemalang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Logo City Branding Kabupaten Pemalang.

Bahkan hingga kini slogan Pemalang Pusere Jawa itu pun menjadi salah satu slogan di Kabupaten Pemalang selain IKHLAS, yang merupakan akronim dari indah, komunikatif, hijau, lancar, aman, dan sehat.

Sementara itu, dikutip dari sebuah video di Youtube, sejarah Pemalang ditetapkan sebagai pusere atau pusatnya Pulau Jawa karena konon dulunya kabupaten di Jateng dengan penduduk sekitar 1,5 juta jiwa itu merupakan pusat peradaban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya