SOLOPOS.COM - Srimulat The Movie. (Suara.com)

Solopos.com, SOLO – MNC Pictures dan IDN Pictures resmi memulai penggarapan film Srimulat The Movie yang berjudul Hil Yang Mustahal. Fajar Nugros menjadi sutradara sekaligus penulis skenario dalam film ini.

Dilansir dari akun instagram @filmsrimulat, Fajar Nugros bercerita banyak generasi muda saat ini yang sudah familier dengan jokes-jokes khas Srimulat namun belum mengenal baik grup lawak ini. Melalui film ini, MNC Pictures dan IDN Picture ingin mengenalkan kembali grup lawak legendaris asal Kota Solo ini kepada generasi muda. Tujuan lainnya adalah menghadirkan film yang menghibur masyarakat di tengah situasi pandemi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Solo dan Sukoharjo Jadi Lokasi Syuting Film Srimulat: Hil yang Mustahal

Beberapa aktor kenamaan sudah ditunjuk untuk dapat memerankan beberapa karakter dari grup lawak Srimulat Hil Yang Mustahal ini. Beberapa aktor itu antara lain Bio One sebagai Gepeng, Elang El Gibran sebagai Basuki, Dimas Anggara sebagai Timbul, Ibnu Jamil sebagai Tarzan, Teuku Rifnu Wikana sebagai Asmuni, Erick Estrada sebagai Tessy, Zulfa Maharani sebagai Nunung, Morgan Oey sebagai Paul, Rukman Rosadi sebagai Teguh, Erika Carlina sebagai Djudjuk.

Film ini sudah mulai diproduksi sejak Sabtu (11/12/2021). Salah satu lokasi yang dijadikan tempat syuting tentunya di Kota Solo, tempat grup lawak ini terlahir. Film ini direncanakan akan mengudara di layar lebar pada pertengahan 2022.

Film Hil Yang Mustahal ini cukup menarik antusias dari masyarakat apalagi bagi pencinta Srimulat sendiri. Film ini diharapkan dapat memperkenalkan salah satu grup lawak paling legendaris tersebut ke kalangan anak muda.

Baca Juga: Fajar Nugros Siap Garap Srimulat The Movie

Srimulat merupakan sebuah grup lawak yang didirikan oleh Teguh Slamet Rahardjo di Solo pada 1950. Nama Srimulat diambil dari nama istrinya yakni R.A. Srimulat yang disebut memiliki darah ningrat dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Ia merupakan putri dari Wedana Bekonang. Karena kecintaannya terhadap seni, ia memilih meninggalkan keningratannya. Ia mengawali karier di dunia seni dengan menjadi penyanyi dan pemeran sandiwara panggung. Hal itulah yang membawanya bertemu dengan Teguh Slamet Rahardjo. Keduanya lantas menikah dan mendirikan kelompok seni suara dan tari, Gema Malam Srimulat.

Pada awal berdiri Gema Malam Srimulat, mereka kerap mementaskan seni suara dan tari di Taman Sriwedari. Dari Taman Sriwedari itu, nama mereka mulai dikenal banyak orang. Tak heran, mereka kerap mendapat tawaran manggung di berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga: Profil Nunung Srimulat, Artis Asli Solo yang Hidupi 20 Anggota Keluarga

Untuk menarik minat penonton, Srimulat menyuguhkan guyonan khas dagelan Jawa dalam setiap pertunjukannya. Srimulat memadukan seni pertunjukan musik, tari dan lawak yang kemudian menjadi sebuah ciri khas atau senjata yang ampuh untuk menarik minat penonton.

Tampilnya tokoh-tokoh seperti Wadino (Bandempo), Ranudikromo, Sarpin, Djuki, dan Suparni merupakan generasi pertama Srimulat. Mereka adalah pentolan yang mengawali lahirnya Srimulat ke panggung hiburan pada era 1950-an.

Dilansir dari Wikipedia, pada era 1960-an, Gema Malam Srimulat memulai gagasan untuk manggung secara menetap. Nama Gema Malam Srimulat pun diubah menjadi Srimulat Review lalu berganti menjadi Aneka Ria Srimulat. Kemudian pada 19 Mei 1961, grup ini melebarkan sayap dengan mulai manggung di THR Surabaya. Dari panggung ini, lahir penyanyi cilik Yana yang menggantikan R.A. Srimulat sebagai bintang panggung.

Baca Juga: Pikiran Nunung Srimulat Dirusak Narkoba, Ini Efek Sabu bila Dikonsumsi Tiap Hari

Pada 1972, grup lawak legendaris asli Solo ini kembali melebarkan sayapnya dengan melakukan ekspansi secara nasional. Grup ini rutin tampil sekali dalam empat bulan di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Tentu saja ekspansi ini tidak terlepas dari beberapa tantangan, salah satunya adalah kendala bahasa biasa mereka pakai saat pentas. Jika biasanya mereka pentas dengan memakai bahasa Jawa, mereka harus menyesuaikan diri dengan penggunaan bahasa Indonesia.

Pada 1982 adalah puncak kejayaan dari grup lawak ini. Mereka berhasil menjadi grup lawak pertama yang tampil di stasiun televisi nasional TVRI. Pentas grup lawak ini tayang satu kali dalam sebulan. Hingga saat ini srimulat pernah tampil di berbagai acara televisi di antaranya Srimulat (TVRI, 1986-1987), Aneka Ria Srimulat (Indosiar, 1995-2003), Srimulat Plus (SCTV, 1992 & Indosiar, 2006), Srimulat Cari Bakat (ANTV, 2008-2011), Srimulat Night Live (NET., 2014), Saatnya Srimulat (Trans TV, 2015), Temu Lawak (Indosiar, 2020).

Grup lawak ini terus tumbuh seiring makin banyaknya cabang Srimulat di berbagai kota besar di Indonesia seperti Surabaya, Semarang, Solo dan Jakarta. Saking banyaknya anggota, Srimulat sering bongkar pasang formasi.

Baca Juga: Pikiran Nunung Srimulat Dirusak Narkoba, Ini Efek Sabu bila Dikonsumsi Tiap Hari

Srimulat tumbuh menjadi kelompok lawak yang memiliki anggota dengan jumlah terbanyak di Indonesia yakni sekitar 300 anggota. Mereka yang tersebar di Surabaya, Semarang, Solo dan Jakarta.

Dibalik nama besar Srimulat, terpaan masalah sering kali terjadi. Salah satunya adalah ditinggalnya Srimulat oleh para pentolan anggotanya. Nama-nama seperti Johny Gudel, Kardjo AC/DC, Suroto, Subur, Rujilah, Rus Pentil, Sumiati meninggalkan Srimulat pada 1975. Selanjutnya terjadi gelombang keluar dari keanggotaan yang kedua pada 1986. Tak tanggung-tanggung, Srimulat ditinggalkan para pelawak top kala itu seperti Gepeng, Basuki, Timbul, Tarzan, Kadir, Nurbuat, dan Rohana.

Pada 1989, Teguh membubarkan Srimulat. Enam tahun berselang, yakni pada 1995, dorongan dari masyarakat berhasil membangkitkan kembali Srimulat. Lahirnya kembali Srimulat berawal dari adanya reuni anggota yang digelap pada Agustus 1995.

Baca Juga: Blak-Blakan ke Deddy Corbuzier, Nunung Srimulat Akui Sudah Diceraikan

Tingginya animo masyarakat mendorong lahirnya kembali Srimulat. Sayang, popularitas dari para pentolan Srimulat terkadang membuat mereka lupa diri. Sejumlah pentolan Srimulat seperti Tessy, Gogon, Polo, Doyok hingga Nunung pernah terjerat kasus penyalahgunaan narkoba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya