SOLOPOS.COM - Pabrik Teh di Kemuning peninggalan zaman Belanda masih beroperasi. Foto diambil Sabtu (21/5/2022). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR – Hamparan perkebunan teh seluas mata memandang menjadi panorama indah saat memasuki wiilayah Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Berada di lereng Gunung Lawu, perkebunan ini bertahan dari perubahan zaman. Kebun teh seluas 437 hektare ini menjadi salah satu aset yang masih dipertahankan keberadaannya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Merujuk sejarah, pabrik teh Kemuning awalnya didirikan oleh kakak beradik Van Mander Voot, warga Belanda, pada tahun 1925.  Pabriknya bernama NV. Cultuur Mij Kemuning. Kantor pusat perusahaan ini berada di Laan Van Meerdervoort 2B Den Haag, Nederland.

Selain kebun teh, kawasan Kemuning awalnya juga dipenuhi dengan kebun kopi.

Lalu pada sekitar tahun 1942 sampai 1945, pengelolaan perkebunan teh Kemuning berpindah ke tangan Pemerintah Belanda. Lalu pada tahun 1945-1948 Kadipaten Mangkunegaran Surakarta mengambil alih dan mengelola perkebunan teh Kemuning tersebut.

kebun teh kemuning
Perkebunan teh di Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Foto diambil Sabtu (21/5/2022). (Solopos.com/ Indah Septiyaning Wardani)

Baca Juga: Mbok Karti, Pelopor Penjual Teh Tradisional di Kemuning Ngasgoyoso

Setelah itu tidak lama Pemerintah Indonesia mengambil alih pengelolaannya pada tahun 1948-1950. Pada akhirnya, di tahun 1971 pengelolaan Perkebunan Teh Kemuning dikelola oleh Yayasan Rumpun Diponegoro dengan nama perusahaannya PT Rumpun Sari Kemuning. Hingga saat ini pabrik teh tersebut masih berdiri kokoh, termasuk bangunan gudang penyimpanannya.

Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dipertan PP) Karanganyar, Siti Maesyaroh, mengatakan mayoritas perkebunan teh di Kemuning dikuasi oleh PT Rumpun Sari Kemuning. Hanya sebagian lahan rakyat yang ditanami teh.

“Pada awalnya, perkebunan Kemuning berada di bawah kekuasaan Mangkunegaran. Sekarang dikelola PT Rumpun Sari Kemuning,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (21/5/2022).

Perkebunan teh Kemuning mengalami perkembangan pesat. Areal perkebunan teh mencapai seluas 437,28 hektare (ha), membentang di wilayah Kecamatan Jenawi dan Kecamatan Ngargoyoso.

Baca Juga: Beda Cara Pengolahan, Beda Jenis Teh yang Dihasilkan

Masyarakat sekitar mulai menanam tanaman teh. Mereka memanfaatkan lahan tidur hingga pekarangan rumah untuk menanam teh. Belajar dari ilmu turun temurun sejak zaman Belanda. Kini bermunculan industri rumah tangga teh lokal.

Benalu Teh

Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini menghasilkan aneka varian teh yang dikenal di pasar nasional. Bahkan belakangan tengah dikembangkan teh benalu Kemuning.

“Teh benalu ini juga obat kanker banyak dikembangkan warga Kemuning,” katanya.

Salah seorang warga Desa Kemuning, Edi Harsono alias Pono, 68, mengaku memiliki pekarangan yang ditanami teh. Tanaman teh ini untuk dikonsumsi sendiri bagi keluarga setiap harinya. Ilmu menanam teh yang diperoleh secara turun temurun terus dijaga hingga saat ini.

“Saya petik sendiri, racik sendiri. Kalau ada yang butuh ya dijual. Tapi kebanyakan dikonsumsi sendiri,” kata dia.

Dia juga memanfaatkan benalu pada tanaman teh. Benalu pada tanaman teh ini kemudian dijadikan minuman yang disebut memiliki khasiat lebih ketimbang teh. “Benalu teh bisa untuk obat kanker,” katanya.

Baca Juga: Alasan di Balik Kafe Kopi Lebih Ngetren Ketimbang Kafe Teh

Dari segi rasa, teh benalu lebih sepat dibanding seduhan minuman daun teh pada umumnya. Teh benalu tersebut dahulu dibasmi oleh petani. Tumbuhan itu dianggap dapat merusak inangnya.

Namun persepsi tersebut berubah dan kini banyak dikembangkan warga Kemuning. Warga membuat benalu teh menjadi minuman. Aktivitas itu terus berlanjut dan menahun sehingga menjadi usaha sampingan warga yang bekerja sebagai pemetik daun teh.

“Satu lembar daun benalu bisa dijual Rp5.000 sampai Rp10.000. Teh benalu ini sekarang tren dan banyak dicari,” katanya.

Untuk bisa dikonsumsi, proses pembuatan teh dari tanaman parasit ini tidak mudah. Setelah dipetik, daun, dan batang benalu dikeringkan. Butuh waktu empat sampai lima hari untuk penjemuran saat cuaca bagus.

Setelah kering, benalu disangrai selama 15 menit. Teh tersebut dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Seperti kanker, tumor, dan darah tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya