SOLOPOS.COM - Garuda Pancasila (kemlu.go.id)

Solopos.com, JAKARTA — Pancasila ternyata diambil dari Bahasa Sansekerta, yakni dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar.

Jika ditengok jauh ke belakang, itu berarti Pancasila telah lama dikenal bahkan jauh sebelum Indonesia meraih kemerdekaannya.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Melansir dari laman kemdikbud.go.id, Selasa (30/5/2023) lahirnya Pancasila berawal dari janji yang diberikan Perdana Menteri Jepang, Kuniaki Koiso kepada Indonesia pada tanggal 7 September 1944.

Mulanya, janji tersebut menjadi siasat Jepang untuk dapat menarik simpati rakyat Indonesia agar bersedia membantu Jepang yang ketika itu tengah berperang melawan sekutu.

Tak hanya sekali, sangking terdesaknya, Jepang sampai memberikan janji tersebut sampai 2 kali. Janji kedua tersebut diberikan pada tanggal 29 April 1945.

Tak tanggung-tanggung, Jepang juga menyampaikan akan memberikan kemerdekaan tanpa syarat bagi bangsa Indonesia jika bersedia membantunya. Hal tersebut tertuang dalam Maklumat Gunseikan.

Selain janji memberikan kemerdekaan tak bersyarat, dalam Maklumat Gunseikan juga tertulis dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

BPUPKI dibentuk 70 anggota dengan 62 orang Indonesia serta 8 orang anggota istimewa yang berasal dari Jepang namun hanya bertugas sebagai pengamat. Pada sidang kedua, anggota BPUPKI ditambah 6 orang Indonesia sehingga totalnya menjadi 78 anggota.

Sidang BPUPKI pertama diadakan pada tanggal 29 Mei 1945 dengan topik rumusan dasar negara untuk bangsa Indonesia. Saat itu sidang diadakan di Gedung Chuo Sangi In yang terletak di Kawasan Jalan Pejambon, Jakarta.

Gedung yang kini dikenal sebagai Gedung Pancasila itu dulunya disebut sebagai Gedung Volksraand atau Gedung perwakilan rakyat.

Beberapa hari sidang berlangsung nyatanya tak kunjung membuahkan hasil. Hingga pada sidang kedua yang diadakan pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno dalam pidatonya mengutarakan gagasan tentang konsep Pancasila.

Isi dari konsep Pancasila tersebut terdiri dari sila pertama yakni kebangsaan, sila kedua yakni Internasionalisme atau perikemanusiaan, sila ketiga yakni demokrasi, sila keempat yakni keadilan sosial, dan sila kelima yakni ketuhanan Yang Maha Esa.

Pidato tersebut mulanya disampaikan tanpa judul sebelum akhirnya Dr. Radjiman Widyodiningrat memperkenalkan pidato Ir. Soekarno dengan sebutan Lahirnya Pancasila dalam kata pengantar buku sidang BPUPKI.

Guna menyempurnakan rumusan Pancasila serta Undang-Undang Dasarnya, BPUPKI kemudian membentuk panitia sembilan yang berisi Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.

Pada tanggal 22 Juni 1945, rumusan Pancasila tersebut kemudian diusulkan ke dalam Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Butuh beberapa kali sidang sampai akhirnya Pancasila disahkan pada sidang PPKI di tanggal 18 Agustus 1945.

Pada sidang tersebut juga disepakati bahwa Pancasila akan dicantumkan sebagai pembuka Undang-Undang dasar 1945.

Peringatan Hari Lahirnya Pancasila sendiri digaungkan oleh Presiden RI, Joko Widodo pada tahun 2016 yang lalu. Untuk memperingatinya, maka setiap tanggal 1 Juni diputuskan sebagai hari libur Nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya