Solo (Solopos.com)–Pemerhati budaya dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Tunjung W Sutirta, berpendapat perlu dilakukan rekonstruksi sejarah jika ingin mengembalikan lagi artefak atau kelembagaan yang bernama Keraton Pajang.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Namun hal itu tidak mudah dilakukan karena sejarah Keraton Pajang sudah terputus dan mengalami keruntuhan sejak awal abad 17.
Dengan demikian, lanjutnya, karena terputusnya sejarah Keraton Pajang sudah lebih dari empat abad, dibutuhkan pendekatan yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik jika ingin melakukan rekonstruksi sejarah.
“Oleh karena itu apabila ada pihak yang mengklaim dirinya sebagai keturunan dinasti Pajang, kemudian legitimasi berdasarkan wangsit atau dawuh leluhur, itu legitimasi yang sangat lemah,” jelasnya saat ditemui Espos di kantor Humas dan Kerja Sama UNS, Jumat (27/5/2011).
(ewt)