SOLOPOS.COM - Objek Wisata Kahyangan Wonogiri. (Wonogirikab.go.id)

Solopos.com, WONOGIRI — Objek Wisata Kahyangan Wonogiri menyimpan sejarah panjang, yakni dari Panembahan Senopati. Kahyangan Wonogiri terletak di Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo atau sekitar 40 kilometer dari pusat Kabupaten Sukses.

Dikutip dari laman Pemkab Wonogiri, objek wisata ini terdapat mata air yang mengalir cukup deras hingga membentuk sungai. Tak hanya itu, objek wisata ini juga menyajikan pemandangan bukit dengan pepohanan besar yang menjulang tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejarah Wisata Kahyangan di Wonogiri ini ternyata diyakini menjadi tempat bermeditasi atau bersemedi guna mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Suara gemercik dari mata air Kahyangan yang dapat mententramkan hati pengunjung.

Ekspedisi Mudik 2024

Konon, tempat ini merupakan tempat bersemedi Penembahan Senopati yang dikenal sebagai pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Mataram Islam pada 1587-1601. Ritual itu dilakukan demi mewujudkan impiannya, yakni menjadi Raja Mataram. Singkat cerita, impian Panembahan Senopati terwujud.

Panembahan Senopati diyakini pernah bersemedi selama bertahun-tahun di sekitar areal mata air Kahyangan. Lokasinya berada di beberapa tempat di bawah batu yang membentuk seperti gua.

Baca Juga: Terpeleset, Pria Sukoharjo Hanyut di Sungai saat Ritual di Kahyangan Wonogiri

Tempat itu diberi nama Selo Bethek, Selo Penangkep, dan Selo Payung. Selain itu, terdapat pula kedung, bagian sungai yang berbentuk cekung dan dipercayai sebagai tempat Panembahan Senopati saat mandi.

Hingga sekarang, petilasan di Wisata Kahyangan Wonogiri yang kaya dengan sejarah itu masih difungsikan sebagai tempat menggelar ritual semedi. Bahkan, pesiramannya juga masih digunakan untuk ritual berendam.

Pengunjung biasanya memadati tempat wisata Kahyangan Wonogiri pada hari-hari tertentu, seperti malam Jumat Kliwon, malam Selasa Kliwon, Legi, dan malam satu Suro.

Baca Juga: WGM Wonogiri Direvitalisasi, Pengunjung Tetap Capai Ribuan Orang di Akhir Pekan

Dilihat dari sejarah Wisata Kahyangan di Wonogiri pula, lokasi di pesiraman di kawasan Kahyangan sering meminta tumbal alias memakan korban jiwa. Mayoritas korban, yakni para pengunjung yang berniat melakukan ritual berendam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya