SOLOPOS.COM - Orang Indo di kapal Castel Felice tiba di Rotterdam tahun 1958, menyusul peristiwa "Sinterklas Hitam". (Nationaal Archief via wikipedia)

Solopos.com, SOLO — Pada 5 Desember 1957 terjadi peristiwa Sinterklas Hitam, yakni saat Presiden Soekarno menyerukan agar warga Belanda segera meninggalkan Indonesia. Hal itu disebabkan ketegangan Indonesia dan Belanda dalam perebutan Irian/Papua Barat.

Setelah peristiwa Sinterklas Hitam, perusahaan Belanda dinasionalisasi. Hampir 50.000 orang Belanda meninggalkan Indonesia pada bulan-bulan berikutnya. Hubungan ekonomi antara kedua negara putus. Pada 17 Agustus 1960, hubungan diplomatis juga diputuskan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebenarnya pada masa orde lama tiap tanggal 5 Desember dirayakan sebagai Hari Sinterklas, yakni tradisi tukar kado yang dilakukan oleh pemeluk agama Katolik dan Protestan. Hal tersebut membuat peristiwa pengusiran warga Belanda dinamakan Sinterklas Hitam. Sejak peristiwa tersebut, perayaan tukar kado juga diberhentikan.

Baca juga: Ungkap Temuan Omicron, Afsel Merasa Dihukum Banyak Negara

Peristiwa itu merupakan salah satu peristiwa bersejarah pada 5 Desember. Berikut rangkuman Sejarah Hari Ini, 5 Desember, yang dihimpun Solopos.com dari Thepeoplehistory.com dan Wikipedia.org:

1757

Pasukan Prusia pimpinan Raja Frederick berhasil menundukkan pasukan Austria yang dipimpin Pangeran Charles Alexander dalam Pertempuran Leuthen di Leuthen, Silesia. Kemenangan itu menegaskan kekuasaan Prusia atas Silesia selama Perang Tujuh Tahun.

1934

Pasukan Italia menyerang wilayah Walwal, Etiopia demi menguasainya. Tak mudah untuk merebut kekuasaan di wilayah tersebut dari Etiopia. Nyatanya, pasukan Italia harus membutuhkan waktu empat hari untuk benar-benar menduduki Walwal.

1936

Uni Soviet secara resmi mengadopsi konstitusi baru yang disebut Konstitusi Stalin. Dari empat konstitusi yang pernah diadopsi Uni Soviet, Konstitusi Stalin merupakan yang paling lama bertahan, yakni hingga 1977. Sebutan bagi konstitusi tersebut diambil dari nama pemimpin Uni Soviet kala itu, Josef Stalin.

Baca juga: Skandal Pecelehan Alibaba: Korban Disidang Kasus Pencemaran Nama Baik

1941

Dalam Pertempuran Moskow, pasukan Uni Soviet pimpinan Georgy Zhukov berhasil melancarkan serangan balik yang membuat pasukan Jerman sedikit menjauh dari Moskow. Serangan tersebut disebut-sebut merupakan titik balik bagi Uni Soviet setelah sebelumnya seperti kewalahan menghadapi pasukan Jerman yang menyerbu Moskow.

1941

Inggris secara resmi mendeklarasikan Perang terhadap Rumania, Hungaria, dan Filandia. Keputusan Inggris itu diambil setelah ketiga negara tersebut diketahui bergabung dengan Blok Poros dalam Perang Dunia II.

Bunker La Coupole di Prancis yang menjadi salah satu target Operasi Crossbow. (Wikimedia.org)
Bunker La Coupole di Prancis yang menjadi salah satu target Operasi Crossbow. (Wikimedia.org)

1943

Sekutu yang melaksanakan Operasi Crossbow mulai membombardir objek-objek vital milik Jerman yang dianggap menyimpan senjata rahasia, di antaranya di Cherbourg, Prancis. Serangan tersebut merupakan salah satu yang terbesar yang dilakukan Sekutu terhadap Jerman sepanjang Operasi Crossbow. Operasi Crossbow berlangsung Agustus 1943 hingga Mei 1945.

Baca juga: China Desak Penghentian Pengeboran di Natuna, Ini Respons Indonesia

1957

Presiden Soekarno menyatakan warga Belanda yang tinggal di Indonesia “berbahaya bagi negara”. Warga Belanda pun diserukan untuk meninggalkan Indonesia dalam waktu dekat. Persitiwa yang lantas disebut dengan Sinterklas Hitam itu disebabkan ketegangan Indonesia dan Belanda dalam perebutan Papua Barat.

2013

Neslon Mandela meninggal dunia di usia 95 tahun setelah infeksi paru-paru yang ia derita semakin parah. Sebelum dinyatakan meninggal, Nelson sempat koma selama beberapa bulan. Semasa hidupnya, Nelson dikenal sebagai revolusioner sekaligus orang berkulit hitam pertama yang berhasil memangku jabatan sebagai presiden di Afrika Selatan.

2013

Kelompok militan menyerang kantor kementerian pertahanan di Sanaa, Yaman. Akibatnya, 56 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka. Kelompok Al-Qaeda lantas dituding sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya