Sejarah Hari Ini: 26 Maret 1968, Soeharto Dilantik Jadi Presiden

Solopos.com, SOLO — Pada 26 Maret 1968 Soeharto diberi mandat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) sebagai Presiden menggantikan Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968.

Peristiwa itu merupakan salah satu dari sekian banyak peristiwa bersejarah yang layak dikenang pada hari ke-85—hari ke-86 dalam tahun kabisat—sesuai sistem Kelender Gregorian, 26 Maret.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain Soeharto dilantik menjadi Presiden menggantikan Soekarno, banyak peristiwa bersejarah lain yang terjadi pada 26 Maret.

Berikut sejumlah peristiwa bersejarah, selain perjanjian damai Israel dan Mesir, pada 26 Maret yang dihimpun Solopos.com dari Brainyhistory.com, Thepeoplehistory.com, dan Wikipedia.org, dalam Hari Ini Dalam Sejarah, 26 Maret:

590

Kaisar Bizantium, Maurice, menetapkan Theodosius sebagai kaisar-bersama yang memimpin Kekaisaran Bizantium bersama dirinya. Adapun Theodosius adalah adik dari Maurice.

1027

Paus Yohanes XIX menetapkan Conrad II sebagai kaisar di Kekaisaran Romawi menggantikan Henry II pada 26 Maret. Kemudian ia menjabat hingga akhir hayatnya pada 1039 dan digantikan Henry III.

1812

Gempa bumi terjadi di Kota Caracas, Venezuela pada 26 Maret bertepatan dengan Kamis Putih dengan kekuatan 7,7 pada Skala Richter. Bahkan gempa menyebabkan kerusakan parah di Caracas, La Guaira, Barquisimeto, San Felipe, dan Mérida. Selain itu, diperkirakan 15.000–20.000 orang tewas sebagai akibatnya, selain kerusakan materi.

1917

Pertempuran di Gaza, Palestina untuk kali pertama meletus melibatkan pasukan kekaisaran Ottoman dan pasukan Inggris. Namun demikian, pasukan Inggris yang mencoba menduduki Gaza diserang 17.000 tentara kekaisaran Ottoman. Dalam pertempuran ini, pasukan Ottoman berhasil memnjadi pemenang.

1945

Pertempuran Iwo Jima antara Amerika Serikat (AS) dan Jepang di Pulau Iwo Jima di Samudera Pasifik resmi berakhir. Kemudian pihak AS menyatakan Pulau Iwo Jima telah aman setelah diserang tiba-tiba oleh pasukan Jepang saat AS sudah berhasil menduduki pulau tersebut.

1968

Pada 26 Maret 1968 Soeharto diberi mandat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) sebagai Presiden menggantikan Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada 1968. Bahkan Soeharto dipilih kembali oleh MPR pada 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Namun, pada 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei tahun tersebut.

1971

Pakistan Timur mendeklarasikan kemerdekaannya dan melepaskan diri dari Pakistan. Kini, negara ini dikenal dengan nama Bangladesh. Bahkan deklarasi itu sekaligus menjadi awal meletusnya Pertempuran Kemerdekaan Bangladesh.

1979

Presiden Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin menandatangani perjanjian damai yang mengakhiri perang yang melibatkan kedua negara tersebut selama 30 tahun pada 26 Maret. Dalam perjanjian itu, Israel bersedia menarik pasukannya dari Semenanjung Sinai. Sebagai imbalan kepada Israel, Mesir bersedia mengakui Israel sebagai negara berdaulat.

1991

Argentina, Brazil, Uruguay dan Paraguay menandatangani Perjanjian Asuncion untuk mendirikan organisasi bernama Mercosur. Mercsour didirikan untuk membuka perdagangan bebas antara negara-negara tersebut.

1992

Petinju kelas berat Mike Tyson dijatuhi hukuman enam tahun kurungan penjara setelah dituduh melakukan pemerkosaan pada 26 Maret. Namun hanya dalam waktu tiga tahun, Tyson sudah dapat menghirup udara segar di luar penjara alias dibebaskan.

2002

Gempa bumi dahsyat mengguncang kawasan utara Afganistan. Sebanyak 1.800 orang tewas dan sedikitnya 10.000 orang kehilangan tempat tinggal mereka.

2011

Earth Hour pada 26 Maret 2011 adalah yang terbesar dalam lima tahun terakhir penyelenggaraannya. Kegiatan ini diselenggarakan di 5.251 kota di 135 negara dan teritori di tujuh benua. Bahkan jumlah pesertanya diperkirakan mencapai 1,8 miliar orang di seluruh dunia. Selain itu, jejak kampanye digitalnya mencapai 91 juta.

2014

Sekolah-sekolah di Korea Utara memberlakukan aturan kepada para siswa laki-laki untuk memiliki gaya rambut seperti pemimpin negeri tersebut, Kim Jong Un. Korea Utara memang membatasi gaya rambut dan gaya berpakaian rakyatnya.