SOLOPOS.COM - Kepanikan melanda Wall Street pada 1929. (ssa.gov via wikipedia)

Solopos.com, SOLO — The Wall Street Crash of 1929 atau runtuhnya pasar saham Wall Street Amerika Serikat terjadi pada 24 Oktober 1929, yang menandai dimulainya great depression.

Saat itu, kota New York sedang bertumbuh menjadi ibu kota finansial utama dan metropolis. New York Stock Exchange (NYSE) merupakan bursa efek terbesar di dunia. Namun keuntungan besar dari pasar yang bergairah berakhir seketika pada Kamis, 24 Oktober 1929 yang dikenal dengan Black Thursday, sewaktu harga-harga saham di NYSE berjatuhan semua dan berlangsung terus selama sebulan mencapai nilai terendah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kehancuran pasar saham Wall Street merupakan salah satu peristiwa bersejarah pada 24 Oktober, hari ke-297 (hari ke-298 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

Baca juga: Perempuan Afghanistan Desak PBB Tutup Akses Taliban ke Forum Dunia

Selain keruntuhan Wall Street masih banyak peristiwa bersejarah pada 24 Oktober terangkum pada Sejarah Hari Ini yang dihimpun Solopos.com dari Brainyhistory.com, Thepeoplehistory.com, dan Wikipedia.org:

1648

Perdamaian Westfalen secara lengkap telah ditandatangani Spanyol dan Belanda di Osnabruck dan Münster, Westfalen, Jerman. Perjanjian itu secara resmi mengakhiri Perang Tiga Puluh Tahun. Atas perjanjian itu, Spanyol secara resmi mengakui kemerdekaan Republik Belanda.

1812

Di masa Invasi Prancis ke Rusia, pasukan Prancis yang dibantu pasukan Italia berhasil mengalahkan pasukan Rusia di Maloyaroslavets, Rusia. Dalam pertempuran itu, 6.000 tentara Rusia tewas dan 5.000 tentara dari kubu Prancis kehilangan nyawa mereka. Meski menang, pasukan Prancis justru tak berniat menduduki Maloyaroslavets.

1910

Cut Nyak Meutia gugur kala memimpin pasukannya bertempur melawan pasukan Korps Marechaussee te Voet—salah satu korps pasukan Belanda—di Alue Kurieng, Aceh. Pada 1964, Cut Nyak Meutia secara resmi dinobatkan sebagai pahlawan nasional.

1912

Pasukan Bulagaria berhasil mengalahkan pasukan Kesultanan Ottoman di Kfrk Kilise, Adrianople, Ottoman atau kini Krklareli, Turki. Atas kemenangan di salah satu pertempuran pada masa Perang Balkan I itu, pasukan Bulgaria dipuji Menteri Peperangan Prancis Alexandre Millerand yang menganggap pasukan Bulgaria merupakan yang terbaik di Eropa lantaran bisa menumpas sekitar 1.500 tentara Ottoman.

Baca juga: Satelit Nuri Pertama Gagal ke Orbit, Korsel Siap Mencoba 5 Kali Lagi

1917

Pertempuran Caporetto yang melibatkan pasukan Austria-Hungaria dibantu pasukan Jerman melawan pasukan Italia meletus di Kobarid, Austria-Hungaria atau kini Slovenia. Pertempuran itu berlangsung hampir sebulan dan berakhir dengan kemenangan Austri-Hungaria dan Jerman. Salah satu kunci kemenangan dalam salah satu pertempuran di masa Perang Dunia I itu adalah penggunaan gas beracun oleh pasukan Jerman.

1929

Runtuhnya pasar saham Wall Street Amerika Serikat. The Wall Street Crash of 1929 adalah peristiwa jatuhnya bursa saham di Amerika Serikat, yang menandai dimulainya sebuah era yang disebut Depresi Besar. Peristiwa kehancuran bursa tersebut juga dikenal dalam beberapa tahapan yang dikenal dengan julukan Black Thursday (Kamis Hitam) — awal terjadinya keruntuhan pada bursa — dan Black Tuesday (Selasa Hitam) yaitu saat kehancuran terjadi yang membuat panik hingga lima hari setelahnya.

Saat itu, kota New York sedang bertumbuh menjadi ibu kota finansial utama dan metropolis. New York Stock Exchange (NYSE) merupakan bursa efek terbesar di dunia. Namun keuntungan besar dari pasar yang bergairah berakhir seketika pada Kamis, 24 Oktober 1929 yang dikenal dengan Black Thursday, sewaktu harga-harga saham di NYSE berjatuhan semua dan berlangsung terus selama sebulan mencapai nilai terendah.

Kebanyakan ahli sejarah menyetujui pendapat bahwa kehancuran bursa tersebut adalah hanya merupakan gejala Great Depression. Kehancuran bursa saat itu juga merupakan titik awal dari reformasi penting dari peraturan-peraturan hukum di bidang finansial dan perdagangan.

Baca juga: 15 Negara Bisa Gagalkan Target Perlindungan Iklim, Termasuk Indonesia

1930

Kudeta damai di Brasil menggulingkan Presiden Washington Luís Pereira de Sousa dan menaikkan Getúlio Dornelles Vargas menjadi presiden sementara.

1939

Pemerintahan Nazi Jerman menerapkan peraturan baru kepada orang-orang Yahudi terkait pemakaian tanda Bintang Daud di lengan mereka. Demi mempertegas identifikasi, orang Yahudi berusia di atas enam tahun yang tinggal di wilayah kekuasaan Jerman diharuskan memakai tanda Bintang Daud bertuliskan “Jude” yang berarti Yahudi.

1945

Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ditandatangi di San Francisco pada 26 Juni 1945 mulai diberlakukan. Pada 1947, PBB menetapkan 24 Oktober sebagai Hari PBB. Hari PBB diperingati untuk memberitahukan kepada masyarakat mengenai tujuan dan pencapaian organisasi tersebut.

1964

Zambia meraih kemerdekaan penuh dari Inggris setelah dikuasai sejak 1888. Zambia merupakan negara di Afrika bagian selatan yang tidak memiliki garis pantai dan berbatasan langsung dengan Republik Demokratik Kongo, Tanzania, Malawi, Mozambik, Zimbabwe, Botswana, Namibia, dan Angola. Lantaran cukup lama dikuasai Inggris, Zambia lantas menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi hingga kini.

1970

Salvador Allende dilantik menjadi Presiden Chili.

1973

Perang Yom Kippur berakhir. Perang Yom Kippur, dikenal juga dengan nama Perang Ramadan atau Perang Oktober adalah perang yang terjadi antara negara Israel melawan koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Mesir dan Suriah. Perang ini berakhir dengan kekalahan negara-negara Arab.

2003

Penerbangan komersial Concorde yang terakhir, melaju dua kali kecepatan suara dari Bandara Internasional John F. Kennedy New York City ke Bandara Heathrow London. Concorde adalah jenis pesawat terbang supersonik sayap delta patungan Prancis-Britania yang merupakan satu dari dua jenis pesawat penumpang supersonik yang pernah melayani jalur transportasi secara komersial. Pesawat supersonik lainnya adalah Tupolev Tu-144 milik Uni Soviet. Concorde memiliki kecepatan jelajah 2,04 Mach (kecepatan suara) dan ketinggian terbang hingga 60.000 kaki (17.700 meter) dengan konfigurasi sayap delta dan evolusi mesin yang dilengkapi dengan mesin jet pembakar lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya