Sejarah Hari Ini: 24 November 1859, Teori Evolusi Darwin Dipublikasikan

Solopos.com, SOLO — Charles Darwin, seorang ahli geologi Inggris, untuk kali pertama mempublikasikan karya ilmiahnya berjudul The Origin of Species pada Kamis, 24 November 1859. Edisi pertama The Origin of Species dijual harga lima belas shilling per kopi dan laku sebanyak 1.250 kopi.

Buku The Origin of Species memperkenalkan teori ilmiah tentang evolusi yang terjadi melalui proses seleksi alam. Buku ini ditulis berdasar hasil ekspedisi lautnya dengan kapal HMS Beagle pada 1830-an. Isi buku ini memunculkan kontroversi lantaran menentang teori penciptaan menurut ajaran sejumlah agama. Namun, buku ini juga menjadi pencetus munculnya ilmu biologi pada abad ke-19.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Penerbitan The Origin of Species karya Charles Darwin merupakan salah satu dari sekian banyak peristiwa bersejarah yang layak dikenang pada 24 November, hari ke-328 (hari ke-329 dalam tahun kabisat) sesuai sistem Kalender Gregorian.

Baca juga: Sebabkan 488 Orang Terinfeksi Covid-19, Pria China Dihukum 2 Tahun

Selain itu, masih banyak peristiwa bersejarah lain yang terjadi pada 24 November seperti dihimpun Solopos.com dari Brainyhistory.com, Thepeoplehistory.com, dan Wikipedia.org, dalam Sejarah Hari Ini sebagai berikut:

1642

Abel Tasman, seorang penjelajah berkebangsaan Belanda sampai di Tanah Van Diemen yang sekarang bernama Tasmania. Dia merupakan orang Eropa pertama yang menemukan daratan yang saat ini menjadi wilayah negara Australia. Daerah itu kemudian disebut seperti nama belakangnya.

1859

Charles Darwin, seorang ahli geologi Inggris, mempublikasikan karya ilmiahnya berjudul The Origin of Species. Edisi pertama The Origin of Species dijual harga lima belas shilling per kopi dan laku sebanyak 1.250 kopi. Buku ini memperkenalkan teori ilmiah tentang revolusi yang terjadi melalui proses seleksi alam. Buku ini ditulis berdasar hasil ekspedisi lautnya dengan kapal HMS Beagle pada 1830-an. Isi buku ini memunculkan kontroversi lantaran menentang teori penciptaan menurut ajaran sejumlah agama. Namun, buku ini juga menjadi pencetus munculnya ilmu biologi pada abad ke-19.

1944

Ibu kota Jepang, Tokyo, dibom oleh Angkatan Udara Amerika Serikat. Pengeboman ini terjadi pada Perang Dunia II. Mereka melakukan serangan dengan target markas militer Jepang di Iwo Jima.

Baca juga: Bayi Panda Kembar Lahir di Prancis, Simbol Persahabatan China-Prancis

1950

Angin topan dan badai dahsyat melanda wilayah timur Amerika Serikat, Appalachia. Badai salju ini memengaruhi 22 negara bagian di Amerika Serikat dan menewaskan sekitar 353 orang.

1963

Tersangka pembunuhan mendiang Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy, Lee Harvey Oswald, ditembak mati. Dia ditembak mati oleh Jack Ruby, seorang pemilik kelab malam di Dallas, Amerika Serikat, dalam siaran langsung salah satu stasiun televisi.

1969

Pesawat Apollo 12 kembali ke Bumi setelah mencapai bulan dan mendarat di Samudra Pasifik. Apollo 12 merupakan pesawat luar angkasa kedua yang berhasil mendarat di Bulan. Pesawat yang merupakan misi keenam program Apollo dari NASA ini diluncurkan di Florida, Amerika Serikat pada 14 November 1969 dan mendarat di Bulan pada 19 November 1969.

1991

Vokalis grup musik rok Queen, Freddie Mercury, meninggal lantaran terkena HIV/AIDS. Pria kelahiran Zanzibar, Tanzania, Afrika Timur, ini meninggal dalam usia 45 tahun. Freddie memiliki nama asli Farrokh Bulsara.

2006

Kompetisi sepak bola dunia khusus tunanetra digelar di Argentina. Kompetisi tingkat dunia ini diikuti delapan negara. Hasilnya, wakil tuan rumah menyabet gelar juara. Peraturan pertandingan ini disesuaikan dengan kondisi para pemain. Bola yang dipakai diisi dengan beberapa logam kecil agar pemain bisa mendengar suara gesekan logam saat bola ditendang.

Baca juga: Eropa Dibayangi Keganasan Gelombang Baru Covid-19, Kematian Tertinggi

2012

Klip lagu Gangnam Style milik Psy asal Korea Selatan menjadi video terpopuler di Youtube. Video klip ini mengalahkan single milik Justin Bieber, Baby.

2013

Iran dan Amerika Serikat menandatangani kesepakatan nuklir. Kesepakatan itu ditandatangani di Jenewa, Swiss. Dalam pertemuan itu, Iran setuju menghentikan pengembangan nuklir dengan imbalan lebih dari US$7 miliar, sekitar Rp94 triliun.