Solopos.com, SOLO — Pergantian nama badan meteorologi dunia, International Meteorological Organization (IMO) menjadi World Meteorological Organization (WMO) pada 23 Maret 1950 diperingati sebagai Hari Meteorologi Sedunia. Peringatan Hari Meteorologi Dunia pada 23 Maret tahun ini mengusung tema Early Warning and Early Action.
Peristiwa itu merupakan salah satu dari sekian banyak peristiwa bersejarah yang layak dikenang pada hari ke-82—hari ke-83 dalam tahun kabisat—sesuai sistem Kelender Gregorian, 23 Maret.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Berikut sejumlah peristiwa bersejarah, pada 23 Maret yang dihimpun Solopos.com dari Brainyhistory.com, Thepeoplehistory.com, dan Wikipedia.org, dalam Sejarah Hari Ini:
1779
Galaksi Mata Hitam juga disebut Messier 64, M64, atau NGC 4826 ditemukan oleh Edward Pigott pada 23 Maret 1779. Diektahui galaksi ini memiliki sebuah jalur debu penyerap gelap yang spektakuler di depan inti cerah galaksi, sehingga menimbulkan julukan “Mata Hitam” atau “Mata Setan”.
Baca juga: Hari Ini Dalam Sejarah: 22 Maret 2016 Tiga Ledakan di Brussel 34 Tewas
1801
Kaisar atau Tsar Rusia, Paul I, dibunuh di kamar tidurnya di Istana Saint Michael. Kemudian banyak sejarawan menduga putra Paul I, Alexander, terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut. Sehari setelah meninggal, jabatan Paul I sebagai Kaisar atau Tsar Rusia resmi digantikan Alexander.
1901
Republik Filipina Pertama yang didirikan sejak 1897 dibubarkan setelah presidennya, Emilio Aguinaldo, ditangkap oleh tentara Amerika Serikat (AS) pimpinan Frederick Funston pada 23 Maret. Pihak AS memang tak ingin Filipina merdeka. Namun pada 1946, AS mengakui Filipina sebagai negara merdeka.
1918
Dalam Perang Dunia I, Jerman berhasil mengalahkan 10 batalion tentara Inggris di sebelah utara Prancis. Seingga banyak tentara Inggris yang tewas dan menjadi tahanan perang dalam kemenangan Jerman tersebut.
1919
Benito Amilcare Andrea Mussolini seorang veteran Perang Dunia I ini mendirikan partai fasis nasional pada 23 Maret 1919 dengan nama Fasci di Combattimento. Adapun nama tersebut dipilih karena Mussolini terinspirasi oleh pergerakan revolusi petani Italia di abad 19.
Baca juga: Tragedi China Eastern Akhiri Penerbangan Aman 12 Tahun di China
1939
Angkatan Udara Hungaria menyerang markas Angkatan Udara Slovakia di Spisska Nova Ves. Akibat serangan tersebut, 13 orang tewas. Serangan itu juga menjadi pemicu meletusnya Perang Hungaria-Slovakia.
1946
Dalam kurun waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar tempat tinggal mereka dan meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung pada 23 Maret. Hal ini dilakukan demi mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA Belanda menggunakan Kota Bandung sebagai markas. Peristiwa itu dikenal dengan sebagai Bandung Lautan Api.
1950
Pergantian nama badan meteorologi dunia, International Meteorological Organization (IMO) menjadi World Meteorological Organization (WMO) pada 23 Maret 1950 diperingati sebagai Hari Meteorologi Sedunia. Peringatan Hari Meteorologi Dunia pada 23 Maret tahun ini mengusung tema Early Warning and Early Action.
1978
H. Adam Malik Batubara lahir di Pematangsiantar, Sumatra Utara, 22 Juli 1917 adalah seorang politikus Indonesia dan mantan jurnalis yang menjabat sebagai wakil presiden ketiga pada 23 Maret.
Baca juga: Sejarah Hari Ini: 21 Maret 2018 Hari Tanpa Bayangan di Indonesia
1987
Tentara Rerpublik Irlandia menyerang pangkalan militer Inggris di Rheindahlen, Jerman Barat menggunakan bom berdaya ledak tinggi. Akibatnya sebanyak 30 orang terluka dalam serangan tersebut.
1994
Pesawat Airbus A310-304 dari maskapai penerbangan Aeroflot dengan nomor penerbangan 593 yang lepas landas dari Bandara Internasional Sheremetyevo, Moskow, Rusia menabrak lereng bukit di Oblast Kemerovo, Rusia pada 23 Maret. Seluruh penumpang dan kru pesawat sejumlah 75 orang meninggal.
2007
Angkatan Laut Iran menangkap 15 personel Angkatan Laut Inggris yang sedang berpatroli di perairan Irak. Bahkan Iran menuduh kelima belas tentara Inggris tersebut telah memasuki kawasan Iran tanpa izin.
2015
Perdana Menteri pertama Singapura, Lee Kuan Yew, meninggal dunia 23 Maret pada usianya yang ke-91 tahun. Lee Kuan Yew menjabat sebagai perdana menteri Singapura sejak 1959 hingga 1990.