SOLOPOS.COM - Produk keripik tempe benguk di Dusun Grobog, Kelurahan Wuryorejo, Kota Wonogiri, Senin (24/4/2023). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, SOLO — Selain kacang mete, makanan ringan yang banyak diburu sebagai oleh-oleh khas di Wonogiri saat Lebaran adalah keripik tempe benguk. Keripik tempe dari bahan kacang kara benguk ini memiliki cita rasa yang unik.

Salah satu daerah penghasil keripik tempe benguk di Kota Sukses adalah Lingkungan Grobog, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri. Salah satu pembuat keripik tempe benguk, Yuni Dyaundani, menjelaskan proses pembuatan keripik tersebut saat diwawancarai Solopos.com di rumahnya, beberapa waktu lalu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ia menyebutkan proses pembuatan keripiktempe benguk sebenarnya hampir sama dengan tempe dari bahan kedelai. Bahan-bahan yang disiapkan meliputi tempe benguk, tepung beras, tepung tapioka, dan bumbu-bumbu seperti ketumbar, kemiri, micin, garam, bawang putih, kencur, dan jeruk.

Yuni menyebutkan waktu yang dibutuhkan untuk sekali produksi keripik tempe benguk khas Wonogiri sekitar tiga hari dua malam. Proses dan tahapannya sebagai berikut.

1. Membuat Tempe Benguk

Untuk membuat tempe benguk, biji kacang kara benguk dipotong tipis-tipis. Proses pemotongan secara tipis-tipis pada biji benguk ini dilakukan secara manual.

Sebagai catatan, biji benguk yang akan diiris tersebut sudah direbus dan kulit luarnya sudah mengelupas. Benguk sudah berwarna putih kekuningan seperti kedelai tapi ukurannya lebih besar.

2. Proses Fermentasi

Benguk yang sudah dipotong tipis-tipis kemudian dicuci, ditiriskan, dan dicampur ragi. Selanjutnya diletakkan di dalam cetakan tempe untuk proses fermentasi.

Proses fermentasi inilah yang memakan waktu hingga tiga hari dua malam. Fermentasi yang sempurna akan mengubah biji benguk menjadi tempe benguk.

3. Membuat Keripik Tempe Benguk

Benguk yang sudah menjadi tempe dicelupkan pada adonan yang di dalamnya sudah diberi bumbu racikan. Setelah itu, tempe benguk yang sudah dicelup adonan digoreng dalam minyak panas.

Proses penggorengan yang sempurna akan menampilkan warna kuning cokelat keemasan pada keripik. Keripik selanjutnya memasuki tahap pengemasan. Ada kemasan satu kilogram, setengah kilogram, dan seperempat kilogram.

Keripik tempe yang tidak sekadar menyuguhkan rasa renyah dan gurih tapi juga berprotein tinggi pun siap dijual di pasar atau toko oleh-oleh. Dibandingkan dengan kedelai, kacang koro benguk relatif sulit ditemukan, apalagi di daerah perkotaan.

Karena itu lah, keripik tempe benguk khas Wonogiri menjadi istimewa karena tak banyak dijumpai di daerah lain. Mengutip budaya-indonesia.org, Kulonprogo, DIY, juga mengklaim sebagai daerah penghasil tempe benguk.

Bedanya di Kulonprogo, tempe benguk tidak dibuat menjadi keripik melainkan besengek. Sedangkan bagaimana keripik tempe benguk berkembang menjadi oleh-oleh khas Wonogiri baru dimulai pada 2008.

Menurut informasi di laman tersebut, adalah Joko Setyanto, warga Grobog, Wuryorejo, Wonogiri, yang memiliki ide membuat keripik tempe benguk. Awalnya, Joko Setyanto berasumsi tempe benguk bakal laris seperti halnya keripik tempe kedelai yang juga banyak dibuat dan dipasarkan di Wonogiri.

Hal itu terbukti benar sehingga kemudian banyak warga sekitar yang ikut menjalankan usaha pembuatan keripik tempe benguk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya