SOLOPOS.COM - Salah satu bangunan candi di kompleks Candi Gedong Songo, Bandungan, Kabupaten Semarang. (Instagram @visit.candigedongsongo)

Solopos.com, UNGARAN — Candi Gedong Songo merupakan kompleks bangunan bersejarah berupa candi yang terletak di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Belum ada literatur yang secara pasti menjelaskan sejarah berdirinya Candi Gedong Songo, namun kemungkinan besar candi ini didirikan pada masa Kerajaan Medang pada abad ke-7 Masehi.

Candi Gedong Songo saat ini memang menjadi salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Semarang. Selain bangunannya yang historis, candi bercorak Hindu ini juga terletak di kawasan pegunungan yang sejuk.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski demikian, belum ada yang mengetahu secara pasti tentang sejarah Candi Gedong Songo yang berada di kawasan Bandungan, Kabupaten Semarang itu.

Dikutip dari laman candi.perpusnas.go.id, para ahli juga belum bisa memastikan waktu dan tujuan pembangunan Candi Gedong Songo. Hal itu dikarena hingga kini belum ditemukan literatur maupun prasasti bersejarah yang menjelaskan tentang keberadaan bangunan kuno itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun lokasi Candi Gedong Songo yang berada di daerah perbukitan mendasari dugaan bahwa candi tersebut dibangun pada masa awal perkembangan agama Hindu di Jawa, yakni saat pemerintahan raja-raja Wangsa Sanjaya. Wangsa Sanjaya merupakan sebutan untuk dinasti yang pernah berkuasa di Kerajaan Medang atau sering disebut juga Kerajaan Mataram Kuno.

Baca juga: Misteri Candi Gedong Songo, Sumber Bio Energi Terbesar Se-Asia

Menurut sejarahwan Dr. Bosch dalam karangannya berjudul Sriwijaya, de Sailendrawamsa en de Sanjayawamsa (1952), Kerajaan Medang terdapat dua dinasti yakni Sanjaya dan Sailendra. Dinasti Sanjaya mulai memerintah sekitar tahun 732.

Candi Gedong Pitu

Sementara itu, awal mula atau sejarah keberadaan Candi Gedong Songo kali pertama diungkap dalam laporan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Sir Thomas Stamford Bingley Raffles, pada tahun 1740. Awalnya, Raffles hanya menemukan tujuh bangunan candi, sehingga menyebutnya sebagai Candi Gedong Pitu.

Namun setelah dilakukan penelitian oleh para arkeolog Belanda, yakni Van Stein Callenfels pada tahun 1908 dan Knebel pada 1911, akhirnya ditemuan dua bangunan candi sehingga namanya pun diubah menjadi Candi Gedong Songo, yang berarti sembilan bangunan candi.

Baca juga: Wisata Sarat akan Misteri di Candi Gedong Songo

Pada tahun 1928 hingga 1929, Pemerintah Hindia Belanda kemudian melakukan pemugaran terhadap bangunan Candi Gedong I dan Candi Gedong II. Penataan dan pemugaran candi ini kemudian dilanjutkan Pemerintah Indonesia selama hampir 10 tahun, yakni sejak tahun 1972 hingga 1982.

Meski sejarah Candi Gedong Songo ini masih misterius, namun keberadaannya candi bercorak Hindu ini mampu menjadi magnet wisatawan. Lokasi sembilan candi tersebar di lereng Gunung Ungaran dengan pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk.

Selain itu, di komplek wisata Candi Gedong Songo, wisatawan juga bisa menikmati pemandian air panas dari mata air yang mengandung belerang. Untuk mencapai Candi Gedong Songo, wisatawan bisa melalui jalur dari Kota Ambarawa dengan estimasi waktu sekitar 40 menit.

Selain itu, Candi Gedong Songo juga bisa digapai dari Ungaran dengan perjalanan sejauh 25 km atau dari Kota Semarang sekitar 45 km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya