SOLOPOS.COM - Anggota Detasemen A Pelopor Satbrimob Polda Jateng memperagakan teknik tempur bertahan dan berjuang di hutan seusai upacara peringatan HUT ke-72 Satbrimob di Mako Brimob Polda Jateng, Kota Semarang, Selasa (14/11/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Solopos.com, SOLO -- Korps Brigade Mobile atau Brimob Polri berusia 75 tahun pada 14 November 2020. Ada sejarah panjang terbentuknya Brimob sejak zaman perang kemerdekaan.

Cikal bakal Korps Brimob Polri mulai muncul pada 1943-1944. Kala itu pemerintahan militer Jepang gencar membentuk organisasi dan barisan militer sebagai bagian dari strategi perang Asia Timur Raya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemerintah militer Jepang membentuk tenaga cadangan yang dapat digerakkan dengan cepat dan memiliki mobilitas tinggi. Inilah yang kemudian melahirkan Tokubetsu Keisatsu Tai pada April 1944.

Sebagaimana dikutip dari laman resmi Korps Brimob, Sabtu (14/11/2020), Tokubetsu Keisatsu Tai beranggotakan para polisi muda dan pemuda polisi serta didirikan di setiap Karesidenan di seluruh Jawa, Madura dan Sumatra.

Perlintasan KA Tanpa Palang di Mayang Gatak Sukoharjo 2 Kali Makan Korban

Tokubetsu Keisatsu Tai memiliki persenjataan yang lebih lengkap dari pada polisi biasa. Para calon anggotanya pun diasramakan dan memperoleh pendidikan serta latihan kemiliteran dari tentara Jepang.

Maka dari itu, tidak berlebihan bila dikatakan bahwa anggota Tokubetsu Keisatsu Tai adalah pasukan polisi yang terlatih, berdisiplin tinggi, dan terorganisasi dengan rapi.

Di setiap Karesidenan, pada akhir 1944 telah dibentuk satuan Tokubetsu Keisatsu Tai dengan kekuatan satu Kompi yang beranggotakan antara 60-200 orang.

Ketika Jepang menyerah kalah kepada sekutu dan kemudian Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, pada saat itu pula masa penggemblengan Tokubetsu Keisatsu Tai telah cukup.

Polisi Segera Periksa Gisel Usai Tetapkan 2 Tersangka Penyebar Video Syur

Sejarah mencatat bersama-sama dengan rakyat dan berbagai kesatuan lainnya, anggota Tokubetsu Keisatsu Tai (cikal bakal Brimob) telah bahu-membahu dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Buka Gudang Senjata

Sejak Jepang menyerah kepada Sekutu, maka seluruh satuan semimiliter dan militer di Indonesia dibubarkan. Satu-satunya kesatuan yang masih boleh memegang senjata adalah Tokubetsu Keisatsu Tai.

Keadaan inilah yang menempatkan anggota-anggota Tokubetsu Keisatsu Tai menjadi pioner dalam awal perebutan senjata untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Satuan ini juga yang mensponsori pembukaan gudang-gudang senjata secara paksa. Pada kelanjutannya, senjata-senjata itu dibagi-bagikan kepada mantan anggota semimiliter dan militer serta para pejuang lainnya.

Tepat pada 21 Agustus 1945, Inspektur Polisi Tk. I. Mohammad Jasin, saat berlangsung apel pagi yang diikuti oleh semua anggota Polisi Istimewa dan pegawai lainnya di Markas Kesatuan Polisi Istimewa, membacakan teks Proklamasi dari pasukan Polisi Istimewa yang berbunyi, “Oentoek bersatoe dengan rakjat dalam perjoeangan mempertahankan Proklamasi 17 Agoestoes 1945, dengan ini menjatakan Poelisi sebagai Poelisi Repoeblik Indonesia“.

Polisi Belanda Tangkap Pelaku Penembakan Kedutaan Arab Saudi

Polisi Istimewa adalah cikal bakal berdirinya Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang pada saat pemerintahan Jepang di sebut dengan Tokubetsu Keisatsu Tai.

Setelah menyatakan Proklamasi Kepolisian, lalu Polisi Istimewa memperbanyak dan menyebarluaskan teks Proklamasi tersebut dengan cara ditempelkan di tempat-tempat yang ramai, dapat dibaca dan dapat dikunjungi orang.

Selain menempelkan teks Proklamasi Kepolisian, Polisi Istimewa juga menempelkan teks Proklamasi Kemerdekan Republik Indonesia.

Sejarah mencatat setelah setahun lebih Polisi Istimewa berkiprah di garda depan dalam aneka perebutan fasilitas militer dan tempat-tempat strategis di pulau Jawa dan Sumatra, pada 14 November 1946 seluruh kesatuan Polisi Istimewa, Barisan Polisi Istimewa dan Pasukan Polisi Istimewa dilebur menjadi Mobile Brigade (Mobrig) atau sekarang terkenal dengan sebutan Brigade Mobile atau Brimob.

Pasukan Ranger

Setelah kemerdekaan pimpinan Mobrig memandang perlu pembentukan pasukan khusus yang mempunyai kemampuan khusus pula. Maka, sekitar tahun 1954-1959 mulai dirintis pembentukan pasukan Ranger (Pelopor).

Patung Mayor Achmadi Dicuci, Ini Tujuannya…

Setelah selesai mengikuti pendidikan di SPMB Porong Watu Kosek, sebagai penutup rangkaian proses pendidikan para siswa pendidikan Ranger wajib mengikuti tes mision atau praktik langsung ke medan perang. Jika ujian akhir bisa dilewati dengan baik, selesailah proses pendidikan Ranger.

Pendidikan Ranger terakhir angkatan ke-6 berlangsung pada 961. Setelah itu, Ranger berubah nama menjadi Pelopor. Sejarah Brimob tercatat saat Menteri Kepala Kepolisian Negara menetapkan tanggal 14 November 1961 merupakan hari Mobile Brigade ke-16.



Ketika itu, Presiden Soekarno menganugerahkan Pataka “Nugraha Cakanti Yana Utama“ sebagai penghargaan pemerintah atas pengabdian dan kesetiaan Mobile Brigade.

Dalam catatan sejarah, Soekarno secara resmi mengubah nama satuan ini dari Mobile Brigade menjadi Brigade Mobile atau Brimob pada 1961.

Pengubahan nama ini dilakukan dengan alasan penyesuaian nama Brigade Mobile yang berkaidah bahasa Indonesia.

Rekam dan Sebar Aksi Pelecehan Anak, Sindikat Internasional Akhirnya Diringkus

Itulah sekilas sejarah perjalanan korps ini dari cikal bakal Tokubetsu Keisatsu Tai, Polisi Istimewa, Mobile Brigade sampai saat ini menjadi Brigade Mobile atau Brimob.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya