SOLOPOS.COM - Objek Wisata Bledug Kuwu yang berlokasi di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah. (Instagram—anggarawrepe)

Solopos.com, PURWODADI — Di bawah ini terdapat asal usul atau sejarah adanya Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah, yang identik dengan legenda Ajisaka.

Bledug Kuwu merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang wajib dikunjungi saat ke Grobogan. Bentuknya berupa telaga lumpur hangat mirip lumpur Lapindo yang memiliki luas 45 ha ini banyak yang mencuri perhatian wisatawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Apalagi kerap muncul lumpur karena ada tekanan dari bawah. Lumpur yang disertai asap putih itu membumbung tinggi hingga 3 meter. Bahkan, di saat tertentu ketinggian lumpur bisa mencapai 10 meter disertai letupan keras.

Baca Juga:  Ingatkan Peserta Ritual, Ini Sosok Juru Kunci Pantai Payangan Jember

Karena terbilang unik, masyarakat banyak yang penasaran dengan sejarah atau asal usul Bledug Kuwu yang konon katanya identik dengan legenda Ajisaka.

Mengutip situs resmi Kabupaten Grobogan, pada zaman dahulu wilayah yang ibu kota kabupatennnya berada di Purwodadi ini termasuk dalam area Kerajaan Medang Kamolan yang dipimpin oleh Raja Dewata Cengkar.

Baca Juga:  Ramai Netizen Setuju Soal Daerah Istimewa Surakarta, Tapi Ada Syaratnya

Dewata Cengkar memiliki hobi makan daging manusia sehingga membuat masyarakat takut. Hingga datangkalh Ajisaka, seorang penggembara yang prihatin dengan perilaku Dewata Cengkar. Dia pun menantang sang raja berduel yang berakhir dengan kekalahan Dewata Cengkar. Menurut cerita yang beredar, Dewata Cengkar tenggelam di Laut Selatan dan berubah wujud menjadi buaya putih.

Kehadiran Jaka Linglung, Sejarah Terbentuknya Bledug Kuwu

Sejarah, legenda, asal usul Bledug Kuwu terus berlanjut hingga akhirnya Ajisaka menjadi raja di Medang Kamolan. Saat itu, datanglah seorang naga yang bernama Jaka Linglung mengaku sebagai anak dari Ajisaka.

Baca Juga:  Tak Hanya Pendopo Terbesar, Pura Mangkunegaran Punya Perpus Tertua

Awalnya Ajisaka menolak kehadiran Jaka Linglung, tetapi dia mempunyai siasat untuk memanfaatkan naga tersebut. Dia meminta Jaka Linglung untuk pergi ke Laut Selatan dan mengalahkan buaya putih, jelmaan dari Dewata Cengkar.

Hal tersebut disanggupi oleh Jaka Linglung. Dia melewati bawah tanah untuk menuju Laut Selatan dan dia berhasil mengalahkan Dewata Cengkar.

Baca Juga:  Bukan Rp200 Juta, Kamu Bisa Dapat Daihatsu Rocky dengan Harga Rp90.000

Sebagai bukti berhasil membunuh buaya putih, dia membawa rumput grinting wulung dan air laut yang terasa asin untuk diberikan kepada Ajisaka. Di tengah perjalanannya, beberapa kali Jaka Linglung mencoba muncul di permukaan. Pertama, dia muncul di Desa Ngembak yang kini menjadi Purwodadi, kemudian Jono dan berakhir di Kuwu. Di sinilah, asal usul, sejarah, legenda Bledug Kuwu terjadi.

Di Desa Kuwu, Jaka Linglung melepas lelah. Lubang-lubang itu dipercaya sebagai jalan keluar Jaka Linglung dan kemudian mengeluarkan letupan lumpur.

Baca Juga:  Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan, Lewat SMS dan Online

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya