SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KIEV – Sejarah baru tercipta di pemilihan presiden (pilres) Ukraina. Seorang pelawak bernama Volodymyr Zelensky disebut sebagai pemenang pilpres menggeser calon presiden petahana. Pria berusia 41 tahun itu mengalahkan Petri Poroshenko dengan meraih 73 persen suara berdasarkan hasil hitung cepat alias quick count.

Dikutip dari CNN, Senin (22/4/2019), kemenangan Volodymyr Zelensky terbilang sangat mengejutkan. Pasalnya, sejumlah pihak menganggap pencalonannya sebagai calon presiden Ukraina hanyalah lelucon. Namun, komedian yang sering berakting sebagai presiden itu itu justru memenangai pilpres Ukraina 2019.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Dalam pilpres Ukraina 2019 putaran pertama, Volodymyr Zelensky meraih 30,3 persen suara. Sementara Petro Poroshenko hanya mendapat 16 persen suara. Sedangkan mantan Perdana Menteri Yulia Tymoshenko yang juga maju meraup 13,4 persen suara.

Berdasarkan hasil pilpres di putaran pertama, maka Volodymyr Zelensky kembali bersaing ketat dengan calon presiden petahana, Petro Poroshenko. Siapa sangka, dia yang tidak punya pengalaman berpolitik justru memenangkan pilpres Ukraina 2019.

Meski hasil resmi belum diumumkan, Petro Poroshenko yang menjabat sebagai Presiden Ukraina mengakui kekalahannya. “Saya akan meninggalkan kantor kepresidenan jika kalah. Namun, saya tidak akan keluar dari politik,” katanya seperti dikutip dari BBC.

Sementara itu, Volodymyr Zelensky belum mendeklarasikan kemenangan. Dia berkomitmen tidak akan mengecewakan pendukung dan rakyat Ukraina jika benar-benar dilantik sebagai presiden. “Saya belum resmi menjadi presiden. Apapun bisa saja terjadi. Saya tidak akan mengecewakan kalian semua,” tegasnya.

Volodymyr Zelensky merupakan aktor sekaligus komedian terkenal yang membintangi serial Servant of The People. Dia berperan sebagai guru sekolah miskisn yang menjadi presiden di serial tersebut. Dia mengutarakan keinginannya maju di pilpres Ukraina pada malam Tahun Baru 2018.

Sejumlah pengamat politik Ukraina menilai, kemenangan Volodymyr Zelensky disebabkan ketidakpuasan rakyat terhadap kepemimpinan Petro Poroshenko. Sebagai presiden, Petro Poroshenko menjanjikan rakyat Ukraina hidup dengan cara baru. Namun, selama lima tahun memimpin, belum ada perubahan signifikan terhadap kehidupan rakyat Ukraina.

Sementara pendukung Petro Poroshenko justru khawatir dengan Volodymyr Zelensky yang minim pengalaman di bidang politik. Hal itu dikhawatirkan membuatnya lebih ramah sehingga menjalin persahabatan dengan Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya