SOLOPOS.COM - Festival balon udara di Wonosobo. (Instagram/balonwonosobo)

Solopos.com, WONOSOBO — Festival balon udara yang ada di Wonosobo, Jawa Tengah, ternyata merupakan tradisi bersejarah yang sudah berlangsung sejak 1920-1930.

Pada 2024, Pemkab Wonosobo kembali melakukan penerbangan balon udara dalam Festival Mudik selama 10 hari dalam rangka libur Lebaran 2024. Acara yang diadakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo ini merupakan event unggulan Wonosobo dan selalu digemari semua kalangan, baik masyarakat lokal maupun wisatawan dari luar daerah.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Penerbangan balon udara digelar di 14 lokasi di Wonosobo mulai 11-20 April 2024. Adapun 14 lokasi tersebut meliputi Desa Kembaran Kalikajar, Desa Simbang Kalikajar, Lamuk Kalikajar, Reco Kertek, Karangluhur Kertek, Candiyasan Kertek, Bojasari Kertek, Wringinanom Kertek. Selanjutnya, Semayu Selomerto, Jaraksari Wonosobo, Sambek, Gondang Watumalang, Mudal Mojotengah dan puncaknya di Alun-Alun Wonosobo.

Mengutip informasi di laman resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, sejarah balon udara di daerah yang terkenal akan wisatanya ini sudah ada sejak 1920-1930-an. Balon udara tradisional di Wonosobo itu ditemukan oleh Atmo Goper, seorang ahli pangkas rambut dari Krakal Tamanan, Karangluhu, Kertek, Wonosobo sekitar pertengahan 1920-an.

Balon udara yang dibuatnya itu terinspirasi dari pendaratan balon udara berpenumpang yang pernah dia saksikan di Alun-alun Wonosobo semasa masih kecil. Kemungkinan balon udara ini ditujukan untuk pemotretan udara, sebab hingga saat ini masih dapat ditemukan karya foto udara kawasan Wonosobo yang dibuat pada awal abad ke-20.

Pada awalnya, balon udara produksi Atmo Geper terbuat dari kertas pilus yang dicampur dengan kartas payung. Di mana kedua barang tersebut terbilang mewah pada zamannya. Pilihan warna kertas pilus pun masih sangat minim, yaitu baru ada putih dan hijau. Baru pada dekade 1960-an, bahan baku kertas pilus atau krep dengan pilihan warna yang lebih banyak telah dipasarkan di beberapa toko di Wonosobo.

Dalam sejarahnya, Atmo Geper melakukan penerbangan balon udara untuk pertama kalinya di Musala Krakal Tamanan. Di tahun-tahun selanjutnya, kisah tentang balon di Krakal Tamanan kian menyebar di wilayah sekitarnya, hingga menjadi momentum yang ditunggu-tunggu masyarakat.

Menurut Ketua Komunitas Balon Wonosobo Agam Setyobudi, ciri khas balon udara Wonosobo terblang unik karena bermotif batik hingga motif modern yang unik dengan menonjolkan estetika.

“Motif dan kerapian dalam pembuatan menjadi prioritas karena ada gengsi antar kelompok pembuat balon yang selalu melahirkan motif dan kreasi yang unik tentunya dalam sisi yang positif,” kata di laman resmi Visit Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya