SOLOPOS.COM - Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo (tengah) bersama para ajudannya, di antaranya Brigadir Josua (lingkaran merah) dan Bharada E (lingkaran kuning). (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Brigadir Nopryansah Josua Hutabarat alias Brigadir J sempat mengabarkan kondisinya baik-baik saja satu jam sebelum tewas dalam insiden baku tembak dengan rekannya, Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022) lalu.

Melalui pesan Whatsapp, Brigadir Josua mengabarkan dirinya senang bertugas menjadi anak buah Ferdy Sambo.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Satu jam sebelum kejadian maut itu, Josua mengaku baru datang ke Jakarta dari bertugas ke Magelang, Jawa Tengah.

Sehari-hari Brigadir Josua adalah sopir bagi Putri Ferdy Sambo, istri Kadiv Propam Polri.

“Hari Jumat pukul 16.00 WIB masih WA sama mamaknya. Dia baik-baik saja, senang dengan kerjanya. Kata dia ke mamaknya ‘kami baru pulang dari Magelang sebentar lagi sampai Jakarta’,” ujar bibi Brigadir Josua, Rohani Simanjuntak seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube tvOneNews, Sabtu (16/7/2022).

Baca Juga: Mahfud Md Sarankan Kapolri Nonaktifkan Kadiv Propam Ferdy Sambo

Seperti diketahui, versi polisi kejadian baku tembak antara Brigadir Josua dan Bharada E terjadi pukul 17.00 WIB.

Rohani menyatakan, keponakannya sering mengirim kabar kepada keluarga bahwa dirinya nyaman bekerja di rumah dinas Kadiv Propam Polri.

Karena itu, keluarga sangat kaget ketika mendapati kabar Brigadir Josua meninggal akibat baku tembak dengan rekannya, Bharada E.

Baca Juga: Dituding Lecehkan Istri Atasan, Brigadir J Sedang Siapkan Pernikahan

“Kami minta ini diusut tuntas. Kami tahu anak kami sangat disiplin, kepribadiannya baik. Tidak mungkin menggoda istri orang, apalagi itu atasannya yang jenderal,” lanjut Rohani.

Ayah Brigadir Josua meminta kasus yang menimpa anaknya diusut tuntas. Ia mengakui pihak keluarga hanya bisa pasrah dan berharap Kapolri memberi keadilan untuk anaknya.

“Gimana mau upaya hukum Pak, ongkos ke Jakarta aja kami tidak punya. Hanya kami minta jika diproses hukum, beri hukuman seadil-adilnya. Hukuman di dunia bisa menipu, tapi di akhirat tidak,” tandasnya.

Nonaktifkan Kadiv Propam

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md. menyarankan Kapolri menonaktifkan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo untuk memudahkan pengusutan kasus baku tembak maut yang menewaskan Brigadir Josua, Jumat (8/7/2022) lalu.

Jika Ferdy Sambo masih aktif sebagai Kadiv Propam, pengusutan dinilai konflik kepentingan karena dua polisi yang baku tembak adalah anak buahnya.

Baca Juga: Polisi yang Mengintimidasi Wartawan Peliput Kasus Baku Tembak Ditangkap

Ditambah lagi lokasi kejadian tewasnya Brigadir Josua adalah rumah dinas Ferdy Sambo.

“Banyak pesan yang disampaikan ke saya agar disampaikan ke Kapolri, untuk menonaktifkan Ferdy Sambo. Lalu saya sampaikan ke Pak Kapolri, tentu Pak Kapolri sudah mendengar pesan-pesan itu. Dan pesan-pesan langsung pasti sudah sampai. Saya mempersilakan Kapolri untuk mempertimbangkan sendiri,” ujar Mahfud Md. seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube CNNIndonesia, Sabtu (19/7/2022).

Baca Juga: Dituding Lecehkan Istri Atasan, Brigadir J Sedang Siapkan Pernikahan

Mahfud menambahkan, setiap hal yang berpotensi menghambat penyidikan kasus baku tembak maut itu agar disingkirkan. Jika itu tidak dilakukan maka pengusutan tidak akan mendapatkan hasil maksimal dan cenderung tidak adil bagi semua pihak.

“Pokoknya semua langkah yang berpotensi menghambat proses penyidikan supaya disingkirkan. Setiap langkah yang diperlukan untuk mempercepat proses silakan diambil. Silakan Kapolri menimbang sendiri,” ujarnya.

Baca Juga: Presiden Minta Saling Tembak Polisi Berujung Maut Diusut Tuntas

Usulan yang sama datang dari anggota DPR Trimedya Pandjaitan. Anggota Fraksi PDIP itu menilai penonaktifan Ferdy Sambo akan membuat penyidikan tersebut menjadi terang benderang.

“Ini peristiwa yang sangat tragis. Saya mengucapkan bela sungkawa untuk keluarga Brigadir Josua. Saya usul Pak Kadiv Propam dinonaktifkan agar penyelidikan ini terang benderang.



Marah Besar

Sebelumnya, keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J marah besar karena anak mereka yang tewas diterjang peluru dituding melecehkan istri atasannya, Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy.

Menurut keluarga, selain mempunyai kepribadian yang baik mendiang Brigadir J juga punya kekasih dan sedang mempersiapkan pernikahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya