SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PURWOREJO—Tingginya angka kecelakaan kendaraan bermotor di wilayah Purworejo membuat jajaran kepolisian setempat menggiatkan Operasi Patuh 2011. Setiap hari, sejak 11 Juli lalu, polisi sudah menindak 1.200 lebih pelanggar.

Kanit Lantas Polres Purworejo, IPTU Supriyanto menjelaskan, rata-rata dalam sebulan kasus kecelakaan sepeda motor terjadi lebih dari 30 kasus.

Promosi BRI Peduli Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Banjir di Sumbar dan Jabar

“Setiap hari rata-rata dua-tiga kali kecelakaan terjadi. Tapi tidak mesti terjadi setiap hari,” ungkapnya di sela-sela kegiatan Operasi Patuh Ketupat Candi 2011, Rabu (20/7) di halaman Satlantas Purworejo.

Tingginya angka kecelakaan itu, lanjut dia, disebabkan rendahnya kesadaran berlalu lintas masyarakat. Kecelakaan juga didominasi kendaraan bermotor roda dua dan pelajar.

“Kasus paling banyak sepeda motor. Banyak anak-anak pelajar yang juga mengendari motor tanpa memiliki SIM. Selain kami beri pengarahan, kami juga beri tindakan tilang,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, AKP Imam Rochadi menjelaskan, sejak operasi patuh ketupat 2011 digelar, sekitar 1.200 pelanggar lalu lintas diberi surat bukti pelanggaran (tilang). Rata-rata pelanggar tidak menyalakan lampu pada siang hari (308 pelanggar), tidak membawa surat-surat (207 pelanggar), helm standar (254 pelanggar). “Selebihnya kelengkapan kendaraan (188 pelanggar) seperti spion tidak lengkap, atau lampu sein yang diganti serta pelanggar marka jalan (167 pelanggar),” katanya.(Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya