Solopos.com, SRAGEN -- Klaster keluarga mendominasi penambahan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 Sragen yang mencapai 46 orang pada Kamis (5/11/2020).
Tambahan itu membuat kumulatif kasus konfirmasi positif Covid-19 Sragen menembus 910 orang per Kamis (5/11/2020) malam. Peningkatan kasus Covid-19 itu masih dominan berasal dari klaster keluarga.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Klaster tersebut tak kunjung habis meskipun Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) terus mengejar dengan tracing kontak erat mencapai 25-50 orang.
Warga Madiun 2 Pekan Tak Masuk Kerja Ternyata Positif Covid-19, Istrinya Ikut Tertular
Kepala DKK Sragen dr Hargiyanto kepada Solopos.com yang menghubunginya, Kamis malam, menyampaikan siang itu penambahan kasus baru sekitar 15 orang.
Namun pada pukul 15.00 WIB ada penambahan kasus baru konfirmasi positif Covid-19 yang signifikan sampai 46 warga Sragen, termasuk dari klaster keluarga.
Puluhan kasus tersebut menyebar dari wilayah Kedawung, Tanon, Karangmalang, Gondang, Sragen Kota, Masaran, Sidoharjo. Kemudian Plupuh, Gemolong, Sambungmacan, dan Gesi.
2 Kubu Cawali-Cawawali Akan Gelar Nonbar Debat Pilkada Solo, Ini Tempatnya
Hasil Tracing
Hargiyanto mengatakan puluhan kasus baru itu paling banyak dari hasil tracing kontak erat kasus sebelumnya, namun tak sedikit pula yang hasil rapid test mandiri.
Puluhan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang dominan dari klaster keluarga itu ada yang rawat inap di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Selain itu ada pula yang di RS Tlogorejo Semarang dan RS UNS Solo.
Dari kumulatif 910 kasus positif corona hingga Kamis, Hargiyanto menyebut ada tambahan kasus kematian sebanyak satu orang. Sehingga total kasus kematian pasien Covid-19 Sragen totalnya 35 orang.
Sekeluarga Asal Jebres Solo Tolak Uji Swab Meski Jadi Kontak Erat Pasien Meninggal Positif Covid-19
Kasus kematian baru itu terjadi pada seorang perempuan berinisial SUS, 51, warga Masaran, Sragen, yang meninggal di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Rabu (4/11/2020).
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sragen Dedy Endriyatno juga menerima laporan tambahan kasus kematian pasien Covid-19 dengan inisial SUS tersebut.
Pengoperasian Alat Tes
Dedy menjelaskan klaster keluarga memang seperti tidak ada habisnya menyumbang jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 Sragen.
Mengejutkan! Begini Jawaban Tersangka Penggelapan Uang Rp15 Miliar Saat Ditagih PT SHA Solo
Oleh karenanya, Dedy mengatakan Pemkab Sragen mengejar pengoperasian alat tes, yakni tes cepat molekuler (TCM) dan PCR, agar berfungsi optimal. Dua alat tersebut berada di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkasda) DKK Sragen.
“Dengan optimalisasi dua alat yang ada itu, hasil swab test bisa keluar secara cepat sehingga seorang asimptomatik tidak sempat kontak dengan orang lain dalam jumlah banyak. Kalau hanya dengan operasi regular seperti yang kami lakukan tidak akan maksimal untuk menekan klaster keluarga,” ujarnya.
Dedy menerangkan semakin cepat hasil tes swab keluar, semakin cepat menghambat persebaran Covid-19. Pengadaan alat tes itu, ujarnya, sebagai salah satu strategi dalam memutus rantai klaster keluarga.