SOLOPOS.COM - Kondisi bekas gudang pabrik es di Jajar, Laweyan, Solo, sehari setelah Agus-Novi menikah kosong, Kamis (23/7/2020). (Solopos/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO -- Agus Prayitno, 35, dan Noviyanti, 36, penghuni gudang angker di Jajar, Laweyan, Solo, akhirnya resmi menikah di Mapolsek Laweyan, Rabu (22/7/2020).

Sebagai hadiah pernikahan, Agus-Novi dan ketiga anaknya mendapat voucher menginap di Hotel Fave Jl Adisucipto, Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com di bekas gudang pabrik es Jl Prof Soeharso, Kamis (23/7/2020) siang, pintu pagar seng yang menutupi lahan tertutup rapat. Sementara pintu dari tripleks yang menjadi akses gudang juga tertutup.

Gugus Tugas Covid-19 Solo: Guru Positif Corona Dari SD Di Jebres

Ekspedisi Mudik 2024

Gudang angker di Jajar, Solo, itu kosong. Lurah Jajar, Sri Waluya Jati Utomo, mengatakan menurut informasi yang dia peroleh, Agus dan Noviyanti menginap semalam di hotel.

Ia belum mengetahui apakah Agus dan Noviyanti akan kembali ke gudang itu atau tidak sepulang dari hotel. Ia menduga Agus pulang ke rumah orang tuanya di wilayah Jajar sembari menyiapkan pindahan tempat tinggal.

Rencananya, Agus akan mengontrak rumah di wilayah Kerten. "Iya memang rencananya Agus mau mengontrak rumah, dicarikan kakaknya. Tetapi saat ini masih negosiasi harga," imbuh Sri Waluya.

Curhat Rudy Kecewa Rekomendasi PDIP di Pilkada Solo Jatuh ke Gibran-Teguh

Kapolsek Laweyan AKP Ismanto Yuwono malah mengaku tidak mengetahui rencana Agus dan Noviyanti untuk meninggalkan gudang angker di lokasi pabrik es di Jajar, Solo, itu.

Tempat Layak Untuk Anak-Anak

Sebelumnya, Agus Prayitno, 35, dan Noviyanti, 35, mengungkapkan rencana mereka meninggalkan gudang yang sudah lima tahunan mereka tempati.

Rencananya, Agus bakal mengontrak rumah demi memberikan tempat yang layak untuk ketiga anaknya. "Insyaallah kami akan ngontrak rumah. Keluarga kami ada yang mendorong agar kami segera pindah ke tempat layak demi anak-anak kami. Masalah biaya rumah, akan dibantu keluarga," papar Agus saat dijumpai wartawan.

14 Nakes Asal Boyolali Positif Covid-19, 5 Di Antaranya Sudah Sembuh

Ia menyebut saat ini tengah mencari lokasi hunian barunya sebelum meninggalkan gudang angker di Jajar, Solo, itu. Agus bakal segera meninggalkan bekas gudang pabrik es itu setelah urusan pernikahannya selesai.



Agus mengaku tidak menyangka resepsi pernikahannya berlangsung meriah. Agus dan Noviyanti berangkat dari bekas pabrik es menuju Kantor Kelurahan Jajar.

Lalu, mereka dijemput mobil pengantin yang merupakan mobil patroli kepolisian dihias pita dan bunga. "Saya tidak tahu kalau sampai disambut rebana hingga pertunjukan kesenian reog. Saya mengira hanya dinikahkan di KUA saja," papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Suplai Bukber di Masjid Syeikh Zayed Solo Rp960 Juta, 2 Katering Belum Dibayar

Suplai Bukber di Masjid Syeikh Zayed Solo Rp960 Juta, 2 Katering Belum Dibayar
author
Kurniawan , 
Ahmad Mufid Aryono Jumat, 19 April 2024 - 16:11 WIB
share
SOLOPOS.COM - Kuasa hukum pengusaha katering yang menjadi korban penipuan penyediaan menu buka puasa bersama (Bukber) di Masjid Syeikh Zayed Solo, Kalono, saat diwawancara wartawan di Mapolresta Solo, Jumat (19/4/2024) sore. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Informasi terjadinya penipuan yang dilakukan seseorang dalam kegiatan buka puasa bersama di Masjid Syeikh Zayed Solo, beredar di WhatsApp (WA).

Disebutkan, kegiatan buka puasa bersama di masjid itu selama Ramadan 2024 dengan nilai hampir Rp1 miliar, belum dibayar. Pihak yang meminta agar disediakan takjil atau menu berbuka puasa tidak memenuhi kewajiban kepada pihak katering.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kuasa hukum korban, Kalono, saat diwawancara wartawan di Mapolresta Solo, Jumat (19/4/2024), mengatakan dua pengusaha katering berasal dari Baki dan Tawangsari, Sukoharjo. Sedangkan terduga pelaku penipuan itu berinisial E dari Wonogiri.

Koran Solopos

“Kami mendampingi para korban melakukan pelaporan tentang penipuan, terkait dengan menu buka puasa yang dikirim ke Masjid Syeikh Zayed. Tapi ini tak ada hubungannya dengan Masjid Syeikh Zayed. Ini para pengusaha katering kena prank,” ujar dia.

Kalono menjelaskan menu buka puasa telah rutin dikirim para korban ke Masjid Syeikh Zayed selama 28 hari Ramadan 2024. Namun, pihak pemesan atau E sama sekali belum membayar biaya, maupun uang muka. Kerugian dua korban mencapai Rp960 juta.

“Pihak yang memesan oknum yang tidak ada kaitannya dengan Masjid Syeikh Zayed. Ada dua katering, dari Baki, dan dari Tawangsari. Total kerugian Rp960 juta dari dua katering. Belum ada pembayaran sama sekali untuk semua menu itu,” urai dia.

Emagazine Solopos

Disinggung teknis pemesanan menu bukber, menurut Kalono, dilakukan pelaku dengan beberapa kali bertemu dengan korban. Pertemuan itu dilakukan di Solo. Korban percaya dengan pelaku karena sering di Masjid Syeikh Zayed. Pelaku dikira orang masjid.

“Ada beberapa kali pertemuan, di wilayah Solo. Waktu itu dia mengatakan pokoknya pesan begitu saja. Karena sering main di Masjid Syeikh Zayed. Jadi dikiranya benar-benar orang masjid. Pemesan tersebut berinisial E, bukan staf dari masjid,” terang dia.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Pengusaha Tekstil Berharap Aturan Pembatasan Impor Tak Direvisi, Ini Sebabnya

Pengusaha Tekstil Berharap Aturan Pembatasan Impor Tak Direvisi, Ini Sebabnya
author
Rohmah Ermawati Jumat, 19 April 2024 - 16:10 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi industri tekstil. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA–Pemerintah diminta tidak merevisi aturan pembatasan impor yang telah diatur melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 36/2023 jo. 3/2024. Aspirasi itu disampaikan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI).

Alasannya, aturan tentang larangan dan pembatasan (lartas) impor tersebut dinilai mampu mendongkrak kinerja utilitas produksi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang saat ini masih di kisaran 50%-60%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Ketua Umum APSyFI Redma G. Wirawasta, Permendag No. 36/2023 jo. 3/2024 membawa angin segar bagi pelaku industri TPT. Jika aturan tersebut direvisi,  lanjutnya, maka efektivitas lartas tidak akan optimal dan industri kembali terancam.

“Saya kira kalau semuanya direlaksasi ini Permendag jadi tidak ada manfaatnya dan tidak sesuai dengan arahan Presiden Jokowi pada 6 Oktober 2023 lalu,” kata Redma, Jumat (19/4/2024).

Koran Solopos

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir tahun lalu meminta jajarannya melakukan pengetatan terhadap sejumlah barang impor yang mengganggu pangsa pasar produk dalam negeri, termasuk banjir impor tekstil. Aturan lartas impor memperketat masuknya barang impor sehingga produk lokal lebih berdaya saing.

Oleh sebab itu, Redma heran mendengar ada pihak yang memprotes aturan tersebut mengingat RI banyak digempur barang impor ilegal. “Mestinya begitu [tidak direvisi], tetapi memang kebanyakan yang protes kan importir dan produsen yang belum paham konsep integrasi industri,” ujarnya.

Pada bagian lain, Ketua Ikatan Pengusahan Konveksi Berkarya (IPKB) Nandi Herdiaman menjelaskan Permendag No. 36/2023 yang diikuti oleh Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 5/2024 sangat tepat mendorong kegiatan produksi khususnya di industri kecil menengah (IKM).

Emagazine Solopos

“Sejak diberlakukannya peraturan ini, hingga saat ini seluruh IKM konveksi kebanjiran pesanan dari brand lokal, retailer, hingga platform online.” lanjutnya. Dia menambahkan kapasitas produksinya full sampai dua bulan ke depan dan pasca-Lebaran ini pihaknya sudah kembali memanggil para penjahit yang pulang kampung akibat dirumahkan.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menjelaskan revisi pembatasan impor barang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.36/2023 akan dilakukan dalam waktu dekat.

Jerry menguraikan pemerintah saat ini masih melakukan evaluasi terhadap pembatasan impor yang tertuang dalam beleid tersebut. Politisi Golkar ini menyebut, pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Interaktif Solopos

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Pengusaha Tekstil Minta Pemerintah Tak Revisi Aturan Lartas Impor.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

SDN Nayu Barat Solo Gelar Peragaan Busana hingga Wiru Jarik Sambut Hari Kartini

SDN Nayu Barat Solo Gelar Peragaan Busana hingga Wiru Jarik Sambut Hari Kartini
author
Burhan Aris Nugraha Jumat, 19 April 2024 - 16:10 WIB
share
SOLOPOS.COM - Siswa merapikan make up wajah saat mengikuti kegiatan di SD Nayu Barat 2 Solo, Jumat (19/4/2024). (Solopos/Joseph Howi Widodo).

Solopos.com, SOLO — Menyambut Hari Kartini, SDN Nayu Barat 2 Solo dengan menggelar berbagai acara seperti peragaan busana, gulung stagen, mewiru jarik, dan penampilan seni per kelas, Jumat (19/4/2024).

Para siswa mulai dari kelas 1 hingga 6 dan guru juga mengenakan pakaian adat. Ada yang mengenakan pakaian adat Jawa, Minang, Madura hingga batik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari implementasi kurikulum Merdeka dan penguatan profil pelajar Pancasila. Selain itu untuk meningkatkan kreativitas siswa serta menanamkan sifat gotong royong.

Koran Solopos

Sejumlah siswa SD Nayu Barat 2 Solo mengenakan pakaian adat saat peringatan Hari Kartini di sekolah, Jumat (19/4/2024).  (Solopos/Joseph Howi Widodo).

 

Guru bersama siswa menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini saat mengikuti kegiatan di SD Nayu Barat 2 Solo, Jumat (19/4/2024).  (Solopos/Joseph Howi Widodo).

Emagazine Solopos

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories