SOLOPOS.COM - Relawan mengevakuasi mayat di area persawahan di belakang SPBU Nglangon, Sragen, Selasa (9/6/2020) malam. (Istimewa-SAR Poldes Sepat)

Solopos.com, SRAGEN -- Paidi, 65, warga Kerisan Kampung RT 001/RW 004, Kelurahan Karang Tengah, Sragen, ditemukan meninggal dunia di area persawahan, tepatnya di belakang Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Nglangon pada Selasa (9/6/2020) malam.

Informasi yang dihimpun , sebelum ditemukan meninggal di sawah, Paidi yang merupakan warga Sragen meninggalkan rumah Senin (8/6/2020) sore sekitar pukul 15.00 WIB. Dia bermaksud mencari jerami sisa panen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

1 Pasien Sembuh, Wonogiri Tinggal Rawat 1 Orang Positif Covid-19

Rencananya jerami itu dijadikan sebagai pakan ternak sapi di rumah. Namun hingga Senin malam, korban diketahui belum pulang.

Keluarga di rumah mengira Paidi menginap di rumah saudara atau famili lain. Hingga Selasa, korban juga belum pulang ke rumah. Pihak keluarga akhirnya mencari tahu keberadaan korban, namun tidak membuahkan hasil.

Area Persawahan

Baru pada Selasa malam, beredar kabar di media sosial yang menyebutkan adanya temuan mayat di area persawahan di belakang SPBU Nglangon.

Tak Semua Sekolah di Sragen Bisa Gelar KBM secara Sif, Solusinya?

Tim relawan dari berbagai lembaga seperti SAR Himalawu, SAR Poldes, PSC 119 Sragen, PMI Sragen, BPBD Sragen bersama tim Inafis dari Polres Sragen dan lain-lain tiba di lokasi penemuan tubuh warga meninggal itu.

Petugas medis yang mengenakan balutan alat pelindung diri (APD) memeriksa tubuh korban. Selanjutnya, jenazah dibawa ke Ruang Jenazah RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

"SAR Poldes mendapat informasi dari grup sosmed bahwa ada penemuan jenazah di belakang SPBU Nglangon, lalu kami berkoordinasi dengan SAR Himalawu dan BPBD untuk mengevakuasi korban bersama tim dengan memakai protokol kesehatan Covid-19," jelas Koordinator SAR Poldes Sepat, Bambang Sugianto, kepada Solopos.com.

Berenang di Sungai Bengawan, Pelajar SMP Madiun Tenggelam

Kapolsek Kota Sragen, AKP Mashadi, memastikan tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban. Dia juga memastikan warga Sragen itu meninggal dunia bukan karena tersetrum jebakan tikus atau serangan virus corona.

"Kalau menurut keluarga korban tidak punya riwayat sakit jantung. Namun bisa jadi karena kelelahan atau sakit jantung. Saat cari jerami juga tidak bawa bekal minuman," terang AKP Mashadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya