SOLOPOS.COM - Ilustrasi sampel darah yang terindikasi positif virus corona. (Antara)

Solopos.com, SOLO -- Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo mencatatkan lonjakan kasus konfirmasi positif sebanyak 117 orang pada Rabu (23/12/2020). Selain itu, ada tujuh orang meninggal dunia dalam satu hari itu.

Tambahan tersebut membuat kumulatif kasus positif corona Kota Solo mencapai 4.217 orang. Perinciannya, 2.505 orang pulang/sembuh, 1.279 orang isolasi mandiri, 219 orang rawat inap, dan 214 orang meninggal dunia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dengan catatan tersebut, jumlah kasus positif aktif mencapai 35,5%. Dari jumlah itu, pasien yang menjalani rawat inap sebanyak 14,6%. Sedangkan case fatality rate (CFR) atau angka kematiannya mencapai 5,07%.

Peserta Seleksi Perdes Karanganyar Mengadu Ke Ombudsman, Ada Apa?

CFR pada kasus Covid-19 Solo tersebut lebih tinggi daripada angka nasional yakni 3%. Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengaku khawatir apabila lonjakan terus terjadi, tak sampai tahun depan, jumlah kasus bakal menyentuh angka 5.000 orang.

Jumlah sampel tes PCR hingga Rabu ini mencapai 41.306 dengan angka positif 4.217. Maka positivity rate Kota Solo mencapai 10,2%, lebih rendah daripada nasional yakni 15,5%. Kasus sembuhnya 59,40%.

“Kami menggelar tracing masif pada kontak erat dan dekat. Hal itu tentu menambah jumlah positivity rate. Kami akui juga jumlah tambahan kasus lebih tinggi daripada yang sembuh. Ini terjadi dalam sebulan terakhir ini. Kami berharap masyarakat ikut menekan persebaran dengan menjaga protokol kesehatan,” katanya kepada Solopos.com melalui telepon, Rabu malam.

2 Hari Tambah 189 Kasus, Kumulatif Positif Covid-19 Solo Tembus 4.100

Uji Swab Massal

Ahyani mengatakan rencana uji swab massal kepada masyarakat yang tengah berkerumun juga menjadi salah satu upaya menemukan sebanyak mungkin kasus positif Covid-19 Solo. Sehingga masyarakat bisa semakin waspada dan mau menjaga jarak.

Satgas sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi lonjakan kasus, yakni dengan pengaktifan kembali Dalem Joyokusuman untuk mengisolasi pasien positif Covid-19 tanpa gejala.

Kisah Sutris, Kades Suroteleng Boyolali Yang Harus Melawan Istrinya Di Pilkades

Namun, rencana tersebut harus pematangan mengingat butuh Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) yang memadai, selain kebutuhan tenaga kesehatan yang tak sedikit. Satgas juga terus membahas rencana rekrutmen sukarelawan guna penanganan Covid-19.

“Kami ingin masyarakat sadar kasus Covid-19 semakin lama semakin bertambah. Mereka wajib membiasakan protokol kesehatan. Saat ini RS mendekati penuh, nakes kelelahan. Banyak juga yang sudah bertumbangan. Kalau mereka lelah, lalu siapa nantinya yang merawat pasien,” tandas Sekretaris Daerah (Sekda) Solo itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya