SOLOPOS.COM - Petugas medis memakai alat pelindung diri (APD) lengkap menyuntikkan vaksin Sinovac kepada warga penerima pada vaksinasi Covid-19 yang dilakukan secara door to door di Jagalan, Jebres, Solo, Senin (4/10/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO – Tambahan capaian vaksinasi di Kota Bengawan per harinya mulai melambat seiring tingginya persentase warga yang sudah divaksin. Hingga Senin (25/10/2021), dari target sebanyak 417.151 sasaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berhasil memvaksin 523.274 orang untuk dosis pertama atau 125,44%.

Dari jumlah itu warga ber-KTP Solo hanya 94,38%. Sehingga masih ada 24.000-an warga ber-KTP Solo yang belum divaksin, sesuai target. Jumlah itu hanya berkurang 12.000-an dari sisa sebanyak 36.000an pada dua pekan lalu. Dengan begitu, dalam sehari Pemkot Solo hanya menjangkau 400-500 warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: 60.000 Vaksinasi Keraton Solo Mencakup Warga Ponorogo hingga Pacitan

“Ya, boleh dibilang melambat karena sudah banyak yang divaksin. Antusiasmenya tidak seperti pada awal-awal dahulu. Setiap hari selalu ada di 17 puskesmas. Bahkan, pelayanan jemput bola juga ada. Meski, setiap jemput bola di posyandu, katakan, kami hanya menjangkau 20an orang. Sebenarnya eman (sayang) tenaga dan waktu. Tapi, kami ingin menuntaskan target,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, kepada wartawan, Senin (25/10/2021) sore.

Ning, panggilan akrabnya, berharap semua pihak membantu percepatan vaksinasi mengingat program vaksinasi reguler di puskesmas terus berjalan. Begitu pula, program vaksinasi sore dan malam hari, serta dari pintu ke pintu. Pihaknya ingin memastikan warga Solo sesuai target pusat sudah mendapatkan vaksin paling cepat akhir Oktober.

“Tapi, ya ini sudah pekan terakhir Oktober. Warga tersisa masih sebanyak itu. Artinya, ya, enggak bisa dipaksa. Harus kesadaran sendiri. Kami terus berkomunikasi dengan perangkat RT-RW, tokoh masyarakat, kader kesehatan dan para lurah untuk mendorong keaktifan warga,” tutur dia.

Baca Juga: Vaksinasi Pelajar Usia di Atas 12 Tahun di Solo Selesai

Di sisi lain, suplai vaksin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kepada Pemkot mulai berkurang dibanding saat awal program berlangsung. Pihaknya hanya menerima 5.000-an dosis dalam sepekan. Pemkot wajib memastikan stok dosis kedua aman agar tak terjadi keterlambatan penyuntikan.

Di saat yang sama, program vaksinasi dosis pertama terus bergulir. “Ya, kami jaga agar stoknya aman. Dosis pertama tetap main, sementara harus tetap mengontrol agar dosis kedua enggak sampai telat,” ucap Ning.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, mengatakan Gubernur Ganjar Pranowo mengajak seluruh daerah di Jawa Tengah mengikuti rapat koordinasi dan evaluasi secara daring pada Senin siang. Dia meminta setiap pemerintah daerah aktif menggelar berbagai program guna mendorong capaian vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Klaster Covid-19 PTM Solo Meluas, Vaksinasi Anak Belum Jelas

“Arahan dari Pemerintah Provinsi adalah untuk segera menyuntikkan setiap dosis vaksin yang telah tersedia. Utamanya para lansia,” ungkap Ahyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya