SOLOPOS.COM - Ilustrasi sembuh dari Covid-19. (Istimewa/Freepik)

Solopos.com, SRAGEN -- Jumlah warga terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona Covid-19 berdasar hasil tes swab di Kabupaten Sragen bertambah tujuh orang dalam waktu sehari. Total, terdapat 18 warga di Bumi Sukowati yang terkonfirmasi positif terpapar corona.

Tambahan tujuh warga terkonfirmasi positif tersebut semuanya berasa dari klaster Gowa. Mereka merupakan peserta Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang urung dilaksanakan pada 19 Maret lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nenek 77 Tahun Asal Sambungmacan Meninggal di RSUD Sragen PDP Covid-19?

“Dari 130 warga yang pulang dari Gowa, 37 warga di antaranya positif reaktif berdasar rapid test. Mereka sudah menjalani tes swab. Hampir tiap hari kami lakukan tes swab. Hasil tes swab untuk delapan warga sudah turun [Kamis (30/4/2020)] malam. Tujuh warga di antaranya positif, satu warga negatif,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, saat ditemui Solopos.com di kediamannya, Jumat (1/5/2020).

Tatag belum bisa menjelaskan dari kecamatan dan desa mana di Sragen tambahan tujuh warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasar hasil tes swab itu. Satu warga yang dinyatakan negatif akhirnya dipulangkan dari Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS). Gedung itu menjadi tempat isolasi khusus bagi klater Gowa yang sebelumnya dinyatakan positif berdasar rapid test dengan status orang tanpa gejala (OTG).

Swab Positif Covid-19 Sragen

“Kerena hasil swab negatif, dia kami pulangkan. Namun, dia tetap harus menjalani isolasi mandiri di rumah. Kami mohon kepada Satgas Covid-19 di tingkat desa bisa memberi pendampingan, pengawasan dan evaluasi dalam tempo 14 hari ke depan. Sebab, idealnya karantina mandiri itu berlangsung satu bulan. Setelah itu, saya minta dia bisa jalani rapid test atau tes swab secara mandiri agar yang bersangkutan bisa benar-benar sembuh. Kami berharap tidak muncul klaster baru karena yang bersangkutan tidak menjalani isolasi mandiri di rumah,” papar Tatag.

Meninggal di RSUD Sragen, Nenek 77 Tahun Asal Sambungmacan Dimakamkan dengan Protap Covid-19

Sementara itu, hasil tes swab untuk 29 warga dari Klaster Gowa masih dalam proses penelitian laboratorium di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Tatag mengakui antrean untuk pengujian hasil tes swab menumpuk hingga ribuan. Padahal, dalam sehari lab tersebut rata-rata hanya bisa menguji 100 hasil tes swab.

“Paling banter itu dikeluarkan 100 hasil tes swab/hari. Kalau antrean ada 1.000, berarti tinggal nunggu kelipatan dari 100 itu. Tapi, kami berharap untuk hasil tes swab warga yang sudah masuk PDP [pasien dalam pengawasan] bisa disegerakan karena itu sifatnya urgen,” papar Tatag.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya