SOLOPOS.COM - Pemilik Warung Tengkleng Mbak Diah, Bakdiah, 70, saat ditemui di sela-sela menyiapkan pesanan pelanggan, Selasa (14/6/2022). (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Warung tengkleng kambing Mbak Diah semula hanya berjualan kaki lima di kawasan Jalan Ir. Soekarno, Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Warung tengkleng Mbak Diah sempat berpindah dari satu tempat ke tempat lain hingga akhirnya menetap di Tanjunganom, Desa Kwarasan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Istimewa, warung tengkleng Mbak Diah mampu menghabiskan 25 ekor hingga 40 ekor kambing setiap hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Biasanya bisa 25 [ekor] kambing. Kalau dulu sebelum pandemi 40 [ekor] kambing. Kalau sekarang ini setelah Lebaran, alhamdulilah bisa 25 [ekor] kambing. Kalau yang paling diminati tengkleng kuah dan tengkleng gongso,” jelas pemilik warung Tengkleng Mbak Diah, Bakdiah, 70, saat ditemui di sela-sela menyiapkan pesanan pelanggan, Selasa (14/6/2022).

Menu tengkleng Mbak Diah ini menjadi favorit Presiden Soeharto dan para pejabat daerah hingga pusat. Banyak pelanggan datang dari Surabaya, Jakarta, hingga luar Pulau Jawa. Warung yang sudah berdiri 28 tahun itu juga sempat terimbas pandemi.

“Ya itu jelas ada. Biasanya sampai 40 [ekor] kambing, kemarin itu lima [ekor] saja tidak sampai. Alhamdulilah sekarang sudah ramai lagi. Menu favorit tengkleng kuah sama tengkleng gongso. Kalau tengkleng gongso kan harus di masak lagi. Kalau omzet rahasia,” katanya sambil tertawa.

Baca Juga : 6 Rekomendasi Sate Kambing Enak di Solo, Kamu Pernah Coba yang Mana?

Dia mengaku tidak memiliki bumbu khusus atau rahasia untuk tengkleng Mbak Diah. Namun, dia menyebut hampir seluruh jenis rempah-rempah masuk ke kuah tengkleng bikinannya.

Karena itu, tengkleng racikannya bahkan menjadi langganan keluarga Cendana saat pulang kampung ke Kota Solo. Dia mengatakan sering sekali diminta mengirim tengkleng ke Jakarta, tepatnya ke rumah keluarga Presiden Soeharto.

Empuk dan Merasuk

Jika Anda memasuki warung makan tengkleng Mbak Diah, akan tercium aroma masakan semerbak. Eh, bukan hanya itu. Pengunjung juga disuguhkan sejumlah foto pejabat daerah hingga pusat terpajang di tembok warung.

warung tengkleng mbak diah sukoharjo
Pegawai Bakdiah mempersiapkan pesanan pelanggan di Warung Tengkleng Mbak Diah, Selasa (14/6/2022). (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Meskipun warung tengkleng Mbak Diah menjadi langganan pejabat, pengunjung dari berbagai kalangan sering mampir ke warung yang berada di gang kecil itu. Harga menu olahan daging kambing di warung tengkleng Mbak Diah ini mulai dari Rp30.000/porsi.

Baca Juga : 6 Rekomendasi Sate Kambing di Solo, Ada yang Jadi Langganan Presiden Lo

“Harganya kalau tengkleng [kuah] Rp40.000 per porsi, [tengkleng] gongso Rp60.000 per porsi, sumsum Rp50.000 per porsi, tongseng Rp30.000 per porsi, sate Rp30.000 per porsi,” katanya.

Tengkleng gongso yang menjadi menu favorit disajikan setengah kering dan dimasak dengan kuah kecap. Mbak Diah juga membuat sate buntel berisi dua tusuk sate per porsi. Untuk sate kambing biasa disajikan enam tusuk per porsi dengan harga yang sama.

Bagi pengunjung yang tidak dapat menikmati olahan daging kambing karena khawatir darah tinggi maupun kolesterol naik, warung tengkleng Mbak Diah juga menyediakan nasi goreng hingga ayam goreng.

Salah seorang pengunjung asal Mojolaban, Sukoharjo, Endang Kristuti, mengaku sudah lama menjadi pelanggan di warung tengkleng Mbak Diah. Menu favoritnya tengkleng gongso.

“Tadi saya pesan sate, tengkleng gongso, dan tengkleng sumsum. Yang paling saya suka itu tengkleng gongso karena unik menurut saya. Tengkleng tapi di gongso dan rasanya juga enak sekali. Selain rasanya lebih gurih, dagingnya juga kenyal dan empuk,” katanya saat ditemui di sela-sela menikmati makannnya.

Baca Juga : Nikmatnya Tengkleng Mbak Diah Sukoharjo, Dulu Menu Favorit Pak Harto

Pengunjung lain asal Manang, Baki, Sukoharjo, Agung Suprianto, 42, mengaku sering mampir bersama rombongannya untuk makan siang di warung tengkleng Mbak Diah. “Rasanya mantab, enak, bumbunya merasuk, dagingnya empuk. Pokoknya mantab gak ada duanya. Biasanya pesan yang tengkleng kuah ini. Kaki saya cuma dua tapi tidak bisa dihitung ke sini berapa kali,” jelasnya sambil tertawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya