SOLOPOS.COM - Bhabinkamtibmas Pajang Aipda Slamet dan tim memakamkan jenazah pasien Covid-19 di Kecamatan Laweyan, Solo, pada Minggu (18/7/2021) siang. (Istimewa-dok. Humas Polresta Solo)

Solopos.com, SOLO — Tim Pemulasaraan Jenazah Kecamatan Laweyan, Solo, memakamkan tiga jenazah warga isolasi mandiri atau isoman Covid-19 pada Minggu (18/7/2021). Tiga orang meninggal itu berasal dari Kelurahan Bumi, Kelurahan Penumping, dan Kelurahan Purwosari.

Bhabinkamtibmas Pajang, Aipda Slamet Widodo, yang merangkap sebagai Koordinator Tim Pemulasaraan Jenazah Kecamatan Laweyan, Solo, kepada wartawan, Senin (19/7/2021), mengatakan pemakaman pun menggunakan cara protokol kesehatan secara ketat bersama Relawan Awan Bengi Lurus Dalam Pengabdian Ikhlas Dalam Pelayanan (Relawangi Lurik) bentukan F.X. Hadi Rudyatmo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menurut dia, tiga orang isoman itu seluruhnya meninggal di rumah di Laweyan Solo. Aipda Slamet menambahkan tiga jenazah itu dimakamkan di TPU Untoroloyo Mojosongo Jebres dan TPU Pracimaloyo Makamhaji Sukoharjo.

Baca juga: Rencana Perpanjangan PPKM Darurat Bikin Eks Wali Kota Solo Rudy Khawatir

“Para [warga] isoman dalam pantauan masing-masing puskesmas setempat. Namun saat menjalani isolasi korban merasakan mendadak sesak napas hingga akhirnya meninggal dunia,” papar dia mewakili Kapolsek Laweyan, AKP Bobby Anugrah.

Pemantauan Puskesmas

Ia menambahkan setelah diketahui meninggal di rumah, pihak Puskesmas melakukan assesment berupa pengecekan dan memastikan korban merupakan pasien terkonfirmasi. Hal itu dikarenakan para isoman dalam pemantauan Puskemas. Setelah itu, Puskesmas berkoordinasi dengan tim pemulasaraan jenazah yang ia pimpin.

“Kalau permakaman yang direkomendasikan ada lima, seluruh biaya gratis dari peti jenazah hingga kain mori. Seluruhnya gratis,” papar dia.

Baca juga: Tertahan 2 Hari, 200 Tabung Oksigen dari Singapura Akhirnya Dikeluarkan Bea Cukai Surakarta

Aipda Slamet membeberkan tim yang ia pimpin mulai bekerja sejak Januari lalu. Namun, baru akhir Juni atau saat muncul varian baru baru ada peningkatan. Ia menambahkan pada Januari hingga Juni timnya hanya memakamkan 4 jenazah Covid-19.

Namun, pada akhir Juni hingga saat ini 24 jenazah Covid meninggal dunia di rumah se Kecamatan Laweyan. Ia menyebut hal serupa juga terjadi di kecamatan lain.

“Hari ini ada satu orang, selama PPKM ini memang bertambah dan hampir rutin di Kecamatan Laweyan. Biasanya mereka itu OTG dan bergejala baru 5 hari kemudian, rumah sakit penuh,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya