SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Ada banyak tanaman hias di sekitar kita. Beberapa di antaranya bahkan tak hanya berfungsi sebagai tanaman pemercantik ruangan, namun bagian-bagian tubuhnya juga memiliki beragam manfaat. Salah satunya yaitu tanaman sansevieria.

Sansevieria biasa ditanam di pot ukuran sedang maupun ditanam dalam jumlah banyak hingga menyerupai pagar. Warnanya didominasi hijau tua dan sesekali memiliki garis panjang berwarna kuning. Dia mirip dengan lidah buaya. Namun karena tidak memiliki duri, Sansevieria kerap disebut lidah mertua.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Sansevieria terbagi menjadi dua jenis, yakni tumbuh memanjang ke atas dan tanaman berdaun pendek melingkar berbentuk roset. Namun, yang sering kita temui umumnya berbentuk memanjang ke atas. Tanaman yang memiliki akar rimpang horizontal ini bisa tumbuh dengan tinggi mencapai 1,8 meter.

Di beberapa daerah, tanaman ini juga disebut sebagai tanaman pedang-pedangan. Sebab, bentuk daunnya panjang dan meruncing pada ujungnya, sehingga serupa dengan pedang. Sedangkan di belahan dunia barat kerap disebut snake plant lantaran dari kejauhan motifnya menyerupai sisik ular.

Daun sansevieria cenderung keras di bagian permukaannya, namun di dalamnya punya kandungan serat dan tekstur lendir. Seperti lidah buaya, lendir lidah mertua juga bisa dimanfaatkan untuk melebatkan rambut. Kandungan seratnya bahkan sering dijadikan bahan pembuatan kain.

Sansevieria termasuk ke dalam tanaman sukulen. Olah karena itu bisa menyimpan cadangan makanan atau air di dalam tubuhnya. Daun lidah mertua yang tebal itu juga dapat membantu meningkatkan kadar air sehingga tanaman ini dapat bertahan lama jika kekurangan air atau lahan kekeringan.

Meski seringkali hanya tampak daunnya, lidah mertua rupanya juga memiliki bunga. Bunga Sansevieria bertangkai panjang pada ujung akar rimpang. Tangkai anak bunganya beruas dan panjangnya hanya sekitar 6-8 milimeter. Benang sarinya genap sejumlah enam dan tangkai putiknya memiliki kepala berbentuk bulat dan rata.

Lidah mertua punya bakal buah yang memiliki bentuk bulat dan memanjang. Seringkali warnanya kecoklatan hingga kusam kehitaman. Bakal buah itu punya 1-3 biji yang berbentuk bulat peluru, atau terkadang punya 2 biji berbentuk bola memanjang yang menggantung bersama-sama pada pangkalnya.

Lidah buaya aslinya bukan dari Indonesia. Lidah mertua berasal dari daerah Afrika yang beriklim tropis, yaitu sekitar Nigeria Timur. Di daerah asalnya, sansevieria sering dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kertas dan senar pancing.

Di Indonesia, lidah mertua bisa ditemui di dataran rendah dengan ketinggian di bawah 1000 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini dirawat sebagai tanaman hias yang kaya manfaat.

Karena aromanya yang khas, sansevieria sering diletakkan di tempat-tempat tertentu untuk menghilangkan bau tidak sedap, seperti di toilet maupun di dapur. Bahkan, di Prancis, tanaman ini diekstrak minyaknya dan kemudian dijadikan parfum dan aromaterapi pewangi ruangan.

Selain punya sisi dekoratif sebagai tanaman hias, lidah mertua juga dikenal sebagai tanaman obat yang ampuh. Di Afrika, sansevieria sering menjadi pilihan untuk menawar racun dari gigitan binatang berbisa.

Caranya cukup mudah. Kalian hanya perlu mengambil beberapa helai daunnya, dicuci bersih, kemudian ditumbuh sampai halus lalu dibalurkan pada luka yang ingin diobati. 

Seperti dilansir Balai Besar Penelitian Pertanian Lembang, kepopuleran sansevieria sebagai tanaman hias tak lepas dari peran Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Pada 1999 lalu, NASA memublikasikan penelitian manfaat lidah mertua sebagai antipolutan.

Tanaman unik ini bisa menyerap 107 polutan udara. Lidah mertua dibekali jalur metabolisme unik bernama Crasulaceaen Acid Metabolism, yang memungkinkannya menyerap sedikit oksigen pada malam hari. Sehingga tanaman ini tidak mengganggu manusia.

Dengan kepopulerannya, sansevieria kini kian beragam ukuran, bentuk, dan warna daunnya. Salah satu perbanyakan varian tanaman dilakukan lewat mutasi. Jenis paling banyak Sansevieria trivasciata yang punya 60 varian berbeda. Sementara spesiesnya ada 140 jenis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya