SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Di kompleks rumah makan Sego Wiwit, Nambbongan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Anda tak hanya akan menemukan tempat makan, tapi juga tempat wisata. Dengan menyuguhkan alam pedesaan, tempat ini layak direkomendasikan untuk rekreasi.

Saat tiba di lokasi pengunjung akan disambut lorong berdinding daun pohon buah markisa rimbun dan teduh. Jalan satu-satunya menuju gazebo hanyalah lorong itu. Dari celah-celah dedaunan dalam lorong, tampak anak-anak asyik bermain perahu  yang diayun dengan tangan.
 
Mereka saling kejar. Beberapa anak lain tengah asyik berpetualang dengan motor ATV. Di atas lorong terdengar jeritan riang para pecinta flying fox yang ‘terbang’ dari puncak pohon mahoni.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Suasana sore pekan lalu saat Harian Jogja berkunjung, sangat ramai. Tampak juga anak-anak dan orang dewasa asyik berenang. Di tempat ini ada sebelas gazebo bambu yang dipenuhi pengunjung.

Tidak sulit menemukan rumah makan seluas satu hektare ini. Pengunjung bisa melewati sepanjang Jalan Selokan Mataram. Sego Wiwit berada sekitar 500 meter ke arah barat dari Ringroad Barat Jogja.

Persawahan
Rumah Makan Sego Wiwit dikonsep ala pedesaan lengkap dengan area persawahan, dan kolam-kolam ikan yang airnya melimpah mengalir dari Selokan Mataram. Di dalam kolam, hidup ikan nila, bawal, lele dan gurami.
 
Pengunjung bisa membawa alat pancing dan memancing sepuasnya. Ikan hasil tangkapan dihargai per kilogram, bisa dimasak langsung atau dibawa pulang.  Sego Wiwit di Nambongan ini merupakan anak cabang dari rumah makan pusatnya yang berlokasi di Kalasan, Sleman. Dibangun dua tahun lalu, rumah makan ini menyajikan berbagai fasilitas untuk wisata dan kuliner.

Bahkan, menyediakan paket outbond seperti arena tali, arena bambu, perahu tambang, mendayung perahu, susur sungai dan panjat tebing. “Dari anak-anak hingga dewasa banyak yang memesan paket outbond,” ujar Dewi Susanti, Humas Rumah Makan Sego Wiwit.

Dewi mengakui bahwa Jogja memang sedang gencar mempromosikan sisi tradisionalnya. Sayangnya, Kota Budaya kini justru didominasi rumah makan modern dan pusat perbelanjaan yang tak kalah dengan Jakarta. Untuk itulah, diharapkan kehadiran Sego Wiwit ini mampu mengobati kerinduan masyarakat kota akan suasana desa. “Supaya wisatawan yang ke Jogja tidak jenuh,” ungkap perempuan berusia 19 tahun itu.

Salah satu pengunjung, Nevi yang datang bersama suaminya mengaku puas dengan pelayanan Sego Wiwit. Pengantin baru itu sengaja datang menghabiskan hari liburnya. “Seneng sekali, kapan-kapan mau ajak keponakan yang masih kecil-kecil,” kata perempuan yang tinggal di Jalan Magelang itu.(Wartawan Harian Jogja/Tri Wahyu Utami)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya