SOLOPOS.COM - Sego Godog (Instagram/@javafodie)

Solopos.com, MAGELANG -- Jika mi rebus merupakan makanan yang sering dijumpai hampir di semua daerah di Indonesia, Magelang dan Yogyakarta memiliki makanan rebus lain yang unik. Sego Godog atau dalam Bahasa Jawa secara harafiah berarti nasi rebus adalah makanan yang umum dijumpai di dua daerah tersebut.

Sego Godog ini komposisinya dasarnya hampir sama dengan mi rebus, hanya yang membedakan adalah bahan utamanya berupa nasi dan dicampur dengan saus kecap. Untuk kondimen pendukung hampir sama dan bisa dikreasi sesuai selera.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Sebelum pandemi, di mana mudik atau pulang kampung menjadi tradisi tahunan bagi masyarakat perantau untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri, menu Sego Godog ini selalu menjadi target sasaran pelepas rindu bagi para pemudik yang pulang ke Magelang atau Yogyakarta.

Sego Godog Pak Naryo
Warung Sego Godog Pak Naryo (Instagram/@nasigodogpaknaryomagelang)

10 Porsi  Nasi Habis Terjual

Ekspedisi Mudik 2024

Melansir dari situs Okezone.com,  Rabu (5/5/2021), salah satu warung yang sangat populer menyediakan menu Sego Godog ini adalah Sego Godhog Pak Naryo. Warung ini berlokasi di Jalan Ksatrian Lor Rindam IV Kota Magelang.

Saat masa libur hari raya, warung ini berubah sangat ramai melebihi hari-hari biasa karena banyaknya pengunjung luar kota yang menyempatkan untuk menikmati hidangan yang menjadi kegemaran sebagian besar masyarakat Magelang ini.

Setiap hari, Warung Pak Naryo ini bisa menghabiskan 100 porsi Sego Godhog dengan 10 kilogram nasi putihnya dan selalu habis terjual selama libur hari raya. Selain nasi, kondimen tambahan yang ada pada hidangan Sego Godog ini adalah ayam dan setiap  hari juga menghabiskan 10 ekor ayam.

Sego Godog Pak Pethel
Warung Sego Godog Pak Pethel (Instagram/@pak_pethel)

Kemudian ada Sego Godog  Pak  Pethel yang ada di Yogyakarta yang kerap didatangi pembeli. Mereka yang ingin menikmati  sajian Sego Godog di tempat ini harus rela antre 1-2 jam bahkan lebih, tergantung jumlah pembeli.

Baca Juga : Inilah Nasib Astronaut yang Meninggal di Luar Angkasa

Melansir dari situs Detik.com, warung yang berlokasi di Ngalik, Pendowoharjo, Kecamatan Sawon, Kabupaten Bantul, DIY ini tidak pernah sepi pembeli bahkan di masa  pandemi ini. Setiap harinya sekitar 80 porsi Sego Godog terjual.

Slamet, pemilik warung yang juga dikenal sebagai Pak Pethel menceritakan inspirasinya membuat Sego Godog berawal dari pamannya yang sedang sakit demam. Saat itu, Slamet membuat menu acak yaitu Sego Godog atau nasi rebus agar mendapatkan sensasi hangat dalam tubuh.

Ajaibnya, saat sang paman menyantap sajian nasi rebus buatan Slamet itu, pamannya tiba-tiba sembuh dari sakit demamnya. Dari pengalaman itulah akhirnya Slamet memulai membuat sajian Sego Godog di malam hari dan menjadi ide usahanya yang sekarang berhasil.

Baca Juga : Beda Tipis, Pilih Toyota Raize atau Daihatsu Rocky?

Slamet berjualan Sego Godog ini sejak tahun 1986, saat itu dirinya masih duduk di kelas 2 SMA. Pagi hari dia berangkat ke sekolah dan malam harinya berjualan. Saat itu harga satu porsi Sego Godog masih Rp150. Warung ini mulai persiapan buka pada jam 16.00 WIB dan mulai memasak untuk pembeli pada pukul 19.00 WIB. Sedangkan untuk persiapan bumbu dilakukan sejak pagi hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya