SOLOPOS.COM - Ilustrasi rapid test. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Setelah Kota Solo, Boyolali, dan beberapa daerah lain, kini giliran Sukoharjo yang akan melakukan rapid test massal di pusat perbelanjaan, mal, dan pasar tradisional.

Tes cepat massal itu rencananya dimulai pekan depan. Langkah ini dilakukan sebagai upaya memutus rantai persebaran virus corona di Kabupaten Jamu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan selama ini belum bisa melakukan rapid test secara massal karena keterbatasan alat.

Didatangi Sukarelawan Pakai APD dan Ambulans, Remaja Nongkrong di Karanganyar Kocar-Kacir

Alat rapid test yang dimiliki Sukoharjo belum bisaa digunakan untuk pedagang pasar dan lain-lain karena masih difokuskan untuk kontak erat pasien positif Covid-19.

Rapid test ini digunakan untuk anggota keluarga maupun warga yang melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sesuai hasil uji swab.

Namun kali ini, Gugus Tugas akan menyasar rapid test massal ke pengunjung dan karyawan pusat perbelanjaan, mal, dan pasar tradisional. "Sasarannya 1.000 orang. Nanti akan diacak saja untuk pengambilan uji rapid test," kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (25/5/2020).

Viral, Rekaman Kades di Buol Dihajar Gara-Gara Larang Salat Id Berjemaah

Yunia mengatakan sasaran pelaksanaan rapid test massal di pusat perbelanjaan, mal, dan pasar tradisional Sukoharjo dilakukan karena menjadi tempat kerumuman massa.

Apalagi sejak sebelum Lebaran akitivitas di pusat perbelanjaan, mal, dan pasar tradisional meningkat. Hal ini dikhawatirkan memunculkan klaster baru penularan virus Corona.

Karena itu diperlukan rapid test di kawasan tersebut. Rencananya rapid test di pusat perbelanjaan, mal dan pasar akan dilaksanakan pekan depan.

Dijaga Ketat, 15 OTG Klaster Gowa Sragen Rayakan Lebaran di Gedung SMS

"Besok Selasa [26/06/2020] akan kami rapatkan rencana rapid test di mal, swalayan dan pasar ini," kata Yunia.

Peta Sebaran

Menurut Yunia, dengan rapid test yang menyasar pengunjung dan karyawan pusat perbelanjaan, mal, dan pedagang pasar tradisional Sukoharjo diharapkan mampu mengantisipasi penyebaran virus Corona.

Yunia mengatakan idealnya rapid test dilakukan untuk seluruh penduduk sehingga bisa diketahui peta sebaran virus tersebut. Namun karena keterbatasan alat dan biaya, rapid test selama ini dilakukan secara selektif.

Heboh Balon Udara di Langit Soloraya Minggu Siang, Airnav Indonesia Terbitkan Notam

Prioritas tersebut antara lain untuk tenaga kesehatan yang kontak langsung dengan pasien. Selain itu juga kontak erat dengan pasien positif dalam hal ini keluarga, teman, dan lainnya. "Biaya untuk sekali melakukan rapid test juga besar yaitu Rp250.000. Jadi memang tidak murah," katanya.

Sebelum ke pasar dan pusat perbelanjaan, rapid test kepada warga Sukoharjo telah dilaksanakan dalam tiga tahapan. Tahap pertama rapid test dilakukan kepada 130 orang dengan hasil reaktif sebanyak enam orang.

Selanjutnya warga dengan hasil rapid test reaktif dilakukan uji swab dan hasilnya tiga orang terkonfirmasi positif Covid-19. Tahap kedua rapid test dilakukan terhadap 500 orang dengan hasil reaktif 54 orang dan setelah diuji swab 16 orang di antaranya positif Covid-19.

1 SPG Reaktif Rapid Test, Ini Langkah Manajemen Solo Paragon Mall

Terakhir Gugus Tugas melaksanakan rapid test tahap III dengan sasaran 1.000 orang. Namun dari jumlah sasaran itu, rapid test baru dilaksanakan kepada 650 orang. Hasilnya menunjukan 57 orang reaktif dan dari hasil uji swab 18 orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

"Besok tahap IV sasarannnya 1.000 orang. Mudah-mudahan hasilnya tidak banyak yang reaktif," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya