SOLOPOS.COM - Jarmi menujukkan es dawet yang sudah dicampur dengan sambel pecel dan kecambah Jumat (30/6/2022). (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Solopos.com)

Solopos.com, PONOROGO — Siang itu warung di pojok simpang tiga, tepatnya di depan Kantor Desa Bedoho, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, terlihat ramai. Warung itu bertempat di sebuah pos kamling dengan bermodalkan meja berukuran 200×60 centimeter.

Jarmi, penjual warung itu menjajakan berbagai macam makanan dan minuman. Salah satu minuman yang paling diburu pengunjung yakni es dawet pecel racikannya. Tak heran, dari kalangan muda hingga tua menyukai minuman unik itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

‘’Ya es dawet biasa lalu dicampur dengan sambel pecel dan kecambah,’’ kata Jarmi kepada wartawan saat ditemui di warungnya, Jumat (30/6/2022).

Komposisi es dawet itu tidak dikurangi sedikit pun oleh Jarmi. Yakni, ada air santan, cendol dawet, dan air gula. Namun, bagi yang memesan es dawet pecel, maka terlebih dulu dimasukkan kecambah dan dicampur sambal pecel ke dalam gelas.

Baca Juga: Laka Beruntun Truk Tabrak 2 Kendaraan di Ponorogo, 1 Orang Meninggal

Selain itu, campuran cendol beserta pecel itu tidak ditambah dengan es batu lagi. Hal ini karena di rantang berisi cendol sudah ada esnya, sehingga sudah dingin. Setelah semua tercampur di dalam gelas berukuran 350 ml, es dawet pecel sudah siap diminum.

‘’Yang pesan ini tidak hanya kalangan tua, yang muda juga banyak,’’ ungkapnya.

Saat dicicipi, rasa es dawet pecel itu memiliki sensasi berbeda. Ada rasa manis dari gula, pedas gurih dari sambal pecel, dan segar dari dinginnya es. Rasa kecambahnya pun menambah sensasi gurih lantaran memakai kecambah kedelai.

Harga Dawet Pecel

Satu porsi es dawet pecel itu dibanderol seharga Rp3.000. Jika tanpa campuran pecel, maka pembeli hanya merogoh kocek Rp2.000. Jarmi mulai berjualan dari pukul 07.00 sampai dagangannya habis.

Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan Pensiunan RRI Madiun Disambut Tangis Keluarga

‘’Kalau cuaca panas, biasanya buat adonan es lagi,’’ terangnya.

Di warungnya itu tidak hanya es dawet saja yang dijual. Jarmi juga menjual nasi pecel. Selain itu, ada berbagai macam gorengan, mulai dari tempe, tahu isi, bakwan, dan pisang goreng.

Pengunjungnya pun beragam. Jarmi mengatakan tidak sedikit pengunjung dari luar kota yang jauh-jauh ke warungnya hanya karena penasaran dengan es dawet pecel.

‘’Kadang-kadang ada yang karena penasaran, terus ke sini pengen coba dawet pecel,’’ tuturnya.

Baca Juga: Belajar Tanam Jambu di YouTube, Modin Klaten Raup Omzet Rp15 Juta/Panen

Ternyata, es dawet pecel itu sudah turun-temurun yang diawali dari nenek Jarmi yang dulu juga berjualan. Setelah neneknya berhenti, perempuan 48 tahun itu meneruskan usaha neneknya sampai sekarang.

‘’Saya sudah berjualan sekitar 20 tahun,’’ ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya