SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi KWH Meter Sokcet. (JIBI/Harian Jogja/Ist)

Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 7.248 pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Rayon Sedayu masih mempergunakan KWH meter socket yang rawan timbulkan kebakaran. Alat ini juga memperbesar kerugian PLN karena menyedot daya lebih besar serta tidak terkontrol.

Manajer Area PT. PLN (Persero) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Wahyu Bintoro menyampaikan KWH meter socket yang saat ini terpasang adalah bantuan dari USAID, Amerika Serikat (AS) pada 1980 melalui program listrik masuk desa. Semula jumlah pengguna alat berbentuk bulat ini mencapai kisaran 19.000 pelanggan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejalan dengan kemandirian dan peningkatan teknologi, PLN sebagai penyedia energi listrik di Indonesia ini melakukan pembaharuan alat ukur. Dari berbagai sosialisasi dan pendekatan yang dilakukan lebih dari separuh pelanggan melakukan pergantian dengan KWH meter umum.

Ekspedisi Mudik 2024

“Tapi masih ada 7.248 pelanggan yang keberatan mengganti socket. Karena alat ini dapat dipakai sesuka hati tanpa batas,” jelasnya saat ditemui di PLN Area Jogja Jumat (3/1/2014).

Secara nominal, kata dia, jelas PLN harus menelan kerugian yang relatif besar. Sebab alat ini dapat menyedot daya dengan kekuatan besar dan tidak terkontrol. Pelanggan pun tidak akan dibebani biaya sesuai daya yang dipergunakan, tetapi cukup daya yang semula tertera di alat ukur.

Kekuatan yang besar ini akhirnya banyak dimanfaatkan pelanggan untuk kebutuhan lain. Misal membuka ruang usaha tertentu.

Sebenarnya, kata dia, kerugian tidak hanya dialami PLN. Pelanggan maupun warga sekitar juga akan dapat menuai risiko. Pasalnya daya yang besar ini tidak diimbangi dengan kabel yang memadai. Alhasil kabel tersebut mudah hangus bahkan menimbulkan kebakaran.

“Mayoritas pengguna KWH meter socket ini berada di sekitar Rayon Sedayu PT. PLN Area Jogja. Misal di Sedayu, Gamping, Minggir dan Moyudan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya